.webp)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan tersebut menunjukkan hal yang positif. Terlebih, investasi Indonesia tumbuh di atas 7% pada periode tersebut.
"Untuk kuartal I 5,06% kami melihat dari kuartal I ini hal positif beberapa yang muncul dari sini. Pertama, bahwa investasi di atas 7%, 7,9% ini adalah sesuatu yang bagus. Artinya seluruh upaya pemerintah untuk meningkatkan investasi nampaknya sudah mulai terjadi suatu peak up," kata dia di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jakarta, Senin (7/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ekonomi RI Tumbuh 5,06% di Kuartal I-2018 |
Kemudian, ekspor tumbuh 6,17%, sementara, impor tumbuh jauh lebih tinggi yakni 12,75%. Menurut Sri Mulyani, hal ini menjadi faktor negatif dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
"Nah, ini karena impornya lebih tinggi dari ekspor, makanya dia jadi faktor negatif," ujar dia.
Sementara, konsumsi masih tumbuh 4,95%. Menurut Sri Mulyani, konsumsi tersebut masih dalam posisi stabil.
Sri Mulyani berharap, konsumsi akan tumbuh lebih tinggi di kuartal II dan III. Konsumsi ini bakal ditopang oleh Lebaran, pembayaran THR, pembayaran gaji ke-13.
"Dan sesudah itu kuartal III akan ada Asian Games, yang semuanya ini akan membuat kuartal II dan III diharapkan untuk growth dari konsumsinya akan jauh lebih tinggi," ujarnya.
Dia juga berharap, investasi tumbuh lebih tinggi sejalan dengan meningkatnya kepercayaan investor pada Indonesia.
"Dan kalau kita menjaga confidence dari investasi, maka kita juga berharap pada kuartal II, III growth akan jauh lebih tinggi dari kita harapkan," tutupnya. (ara/ara)
