Dolar AS Rp 14.000, Ini Dampaknya Bagi Industri Pakan Ternak

Dolar AS Rp 14.000, Ini Dampaknya Bagi Industri Pakan Ternak

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Selasa, 08 Mei 2018 16:15 WIB
Foto: Arbi Anugrah
Jakarta - Dolar Amerika Serikat (AS) terus mencatatkan penguatan. Pagi ini saja,dolar AS sudah bertengger di Rp 14.027 yang merupakan posisi tertinggi sejak awal tahun.

Dari kondisi tersebut beberapa sektor kebutuhan terkena dampak langsung dari penguatan dolar, seperti industri pakan ternak. Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman menjelaskan, 80% komponen pembuatan pakan ternak disuplai dari luar negeri.

"Industri pakan ternak itu komponen antara 75-80% (impor). Salah satu contoh bahan baku yang paling kena adalah bungkil kedelai, itu dari Argentina dan Brasil impor. Komoditas ini bukan hanya terdampak karena dolar yang naik tapi juga ada internasional marketnya juga naik, jadi ini sudah jatuh tertimpa tangga," kata dia kepada detikFinance, Selasa (8/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dirinya menjelaskan, industri ini terkena dampak dua kali, setelah US$ naik menjadi Rp 14.000 kemudian harga bahan baku di pasar juga naik. Ia mengatakan, pakan ternak bisa terpangaruh karena fluktuasi harga komoditas internasional dan fluktuasi curancy US$. Kondisinya kata Sudirman kedua hal ini sedang mengalami kondisi buruk dengan nilai yang terus melambung tinggi.

"Ini dua duanya lagi jelek melambung tinggi. Jadi bisa dibayangkan pada awal Januari, dolar masih Rp 13.300 sekarang sudah Rp 14.000 itu berarti sudah naik Rp 700 jadi kalau dibandingkan dengan Januari sampai sekarang. Ada depresiasi rupiah cukup besar sebesar Rp 700 perak itu berarti ada kenaikan biaya pakan di 75% Γ— 700 itu kalau kita bandingkan dari januari sampai sekarang," papar dia.


Sudirman merinci, 80% komponen impor untuk untuk membuat pakam ternak diantaranya yaitu bukil kedelai yang didatangkan dari Argentina dan Brasil, tepung tulang dan daging yang didatangkan langsung dari Newzeland, Australia dan Amerika. Minyak jagung dari Amerika dan vitamin yang didatangkan langsung dari China dan Australia.

"Garam kita impor, waktu itu impor garam tersendat itu kita juga terganggu. Semua masih impor," kata dia.

Tonton juga video terkait di 20Detik:

[Gambas:Video 20detik]

(dna/dna)

Hide Ads