Beberapa hari memasuki bulan puasa harga sejumlah komoditas bahan pokok di wilayah DIY mengalami kenaikan. Selain kenaikan harga juga terjadi peningkatan permintaan seperti pada komoditas ayam kampung.
Anggota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY dan Kabiro Administrasi Perekonomian Dan SDA DIY, Sugeng Purwanto mengatakan kenaikan tertinggi terjadi pada komoditas bawang putih sincau yang mencapai 41,67%. Komoditas lain yang mengalami kenaikan di atas 10% seperti bawang merah besar, daging ayam kampung, telur ayam broiler, cabe merah keriting, cabe rawit hijau dan bawal tawar.
"Yang melonjak bawang putih kating dan sincau, karena tidak bisa dihasilkan di Indonesia dan tentunya harus impor," kata Sugeng Purwanto pada konferensi pers hasil survei pemantauan harga TPID DIY di kantor Gubernur DIY, Jumat (11/5/2018).
Peningkatan permintaan menjelang ramadan ini juga terjadi pada komoditas daging ayam kampung, selain untuk kebutuhan keluarga, permintaan meningkat dari kalangan rumah makan dan restoran. Peningkatan harga juga terjadi seiring dengan meningkatnya permintaan dan ekspektasi masyarakat.
Komoditas yang naik diantaranya gula pasir naik 2,63%, telur ayam broiler naik sebesar 11,50%, bawang merah besar 1,95%, bawang putih sincau naik 21,25%, bawang putih kating 21,00%,. Kemudian daging ayam potong naik 6,60%, daging ayam kampung naik 6,45%, lele naik 1,79%.
"Seandainya terjadi kondisi yang tidak menguntungkan dengan harga dan stok, maka bekerja sama dengan instansi terkait akan melakukan operasi pasar murah," kata Sugeng.
Selain terjadi kenaikan harga, juga ada yang mengalami penurunan meski sebelumnya juga sempat naik. Tetapi penurunan harga tersebut hanya tipis sekitar -0,82%.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bulog Drive DIY, Kedu dan Banyumas, Akhmad Khoirun mengatakan untuk komoditi beras saat ini harganya stabil dan bahkan cenderung turun. Stok beras dan minyak goreng di DIY masih cukup. Untuk wilayah DIY stok beras di Bulog mencapai 9 ribu ton beras.
"Kita juga memiliki stok minyak goreng sebanyak 116 ribu ton, kita juga punya stok gula pasir, untuk tepung terigu saat ini di DIY ada 20 ton,"kata Akhmad Khoirun.