Rizal Ramli Sebut Jokowi All Out Bangun Infrastruktur

Rizal Ramli Sebut Jokowi All Out Bangun Infrastruktur

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 12 Mei 2018 08:01 WIB
Rizal Ramli Sebut Jokowi All Out Bangun Infrastruktur
Presiden Jokowi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli angkat bicara soal gencarnya pembangunan infrastruktur di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rizal memuji upaya Jokowi membangun infrastruktur hingga ke Papua.

Menurut Rizal Jokowi all out menggarap infrastruktur hingga ke luar Jawa.

"Kalau bidang infrastruktur secara umum saya harus kasih kredit ke Jokowi. Dia all out," kata Rizal Ramli dalam dialog bertema 'Pembangunan Infrastruktur Untuk Siapa?' di Hotel Gran Melia Jakarta, Jumat (11/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bukan itu saja, pria yang akrab disapa RR ini juga menilai di era Jokowi alokasi anggaran infrastruktur setiap tahun meningkat. Sebagai informasi, pemerintah menggulirkan program proyek strategis nasional (PSN) untuk menjamin pembangunan infrastruktur terus berjalan. berjalan baik.

Pada periode 2016-2017 sebanyak 30 proyek strategis senilai Rp94,8 triliun rampung. Rinciannya 20 proyek strategi senilai Rp 33,3 triliun rampung di 2016, dan Selanjutnya, 10 proyek senilai Rp 61,5 triliun kelar di 2017.

Sedangkan di 2018 ada 13 proyek strategis ditargetkan rampung, dan 25 proyek ditargetkan rampung di 2019.

Ingin tahu bagaimana Rizal Ramli memuji pembangunan infrastruktur di era Jokowi, dan proyek apa saja yang sudah selesai, berikut informasi selengkapnya:
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli memuji gencarnya pembangunan infrastruktur di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya karena anggaran belanja infrastruktur naik pesat.

"Kalau bidang infrastruktur secara umum saya harus kasih kredit ke Jokowi. Dia all out. Pertama tentu volume anggaran (infrastruktur) dinaikkan," kata Rizal Ramli dalam dialog bertema 'Pembangunan Infrastruktur Untuk Siapa?' di Hotel Gran Melia Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Lantas, meningkat seberapa besar anggaran infrastruktur di Era Jokowi hingga mendapat pujian dari pria yang akrab disapa RR ini?

detikFinance merangkum porsi belanja infrastruktur bersumber APBN di Era Jokowi dari 2015-2018, yang dikutip dari situs Kementerian Keuangan, kemenkeu.go.id.

Pembiayaan infrastruktur pada 2014-2018 secara berturut-turut Rp 256,1 triliun (2015), Rp 269,1 triliun (2016), Rp 390,2 triliun (2017), sedangkan tahun ini dialokasikan sebesar Rp 410,4 triliun.

Selanjutnya RR juga memuji Jokowi di bidang infrastruktur lantaran pembangunan infrastruktur mulai digerakkan hingga ke luar Jawa dan menyentuh wilayah timur.

"Jadi keinginan bangun di luar Jawa supaya lebih berimbang infrastrukturnya patut dipuji, karena koreksi yang harusnya dilakukan dulu, nggak pernah dilakukan," tambahnya.

Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli memuji gencarnya pembangunan infrastruktur di era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya karena anggaran belanja infrastruktur naik pesat.

"Kalau bidang infrastruktur secara umum saya harus kasih kredit ke Jokowi. Dia all out. Pertama tentu volume anggaran (infrastruktur) dinaikkan," kata Rizal Ramli dalam dialog bertema 'Pembangunan Infrastruktur Untuk Siapa?' di Hotel Gran Melia Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Lantas, meningkat seberapa besar anggaran infrastruktur di Era Jokowi hingga mendapat pujian dari pria yang akrab disapa RR ini?

detikFinance merangkum porsi belanja infrastruktur bersumber APBN di Era Jokowi dari 2015-2018, yang dikutip dari situs Kementerian Keuangan, kemenkeu.go.id.

Pembiayaan infrastruktur pada 2014-2018 secara berturut-turut Rp 256,1 triliun (2015), Rp 269,1 triliun (2016), Rp 390,2 triliun (2017), sedangkan tahun ini dialokasikan sebesar Rp 410,4 triliun.

Selanjutnya RR juga memuji Jokowi di bidang infrastruktur lantaran pembangunan infrastruktur mulai digerakkan hingga ke luar Jawa dan menyentuh wilayah timur.

"Jadi keinginan bangun di luar Jawa supaya lebih berimbang infrastrukturnya patut dipuji, karena koreksi yang harusnya dilakukan dulu, nggak pernah dilakukan," tambahnya.

Rizal Ramli memahami dampak pembangunan infrastruktur di wilayah timur Indonesia tidak akan dapat dirasakan jangka pendek, sehingga tidak segera mendorong pertumbuhan perekonomian.

"Kalau luar Jawa, manfaat akan terasa jangka menengah dan panjang. Kalau Jawa segera bisa dirasakan manfaatnya. Tapi luar Jawa, apalagi wilayah timur, butuh jangka waktu menegang dan panjang," tutur Rizal dalam dialog bertema 'Pembangunan Infrastruktur Untuk Siapa?' di Hotel Gran Melia Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Meski butuh waktu lama untuk mendapatkan manfaat bagi ekonomi, pembangunan infrastruktur di luar Jawa tetap harus dilakukan untuk mengurangi kesenjangan.

"Tapi itu pilihan. Pilihan yang perlu untuk kurangi kesenjangan di Indonesia," tambah Rizal.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah merampungkan 30 proyek strategis nasional (PSN) periode 2016-2017 senilai Rp 94,8 triliun. Jumlah proyek tersebut berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), yang dikutip, Selasa (17/4/2018).

Berikut rinciannya:

20 PSN selesai pada 2016 senilai Rp 33,3 triliun

1. Jalan Tol Gempol - Pandaan, Jatim 14km (Rp 1,47 triliun)
2. Bandara Sentani, Jayapura, Papua (Rp 1,47 triliun)
3. Bandara Juwata, Tarakan, Kaltara (Rp 1,39 triliun)
4. Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu (Rp 1,67 triliun)
5. Bandara Mutiara, Palu (Rp 1,39 triliun)
6. Bandara Matahora, Wakatobi, Sultra (Rp 662 miliar)
7. Bandara Labuan Bajo, Pulau Komodo, NTT (Rp 662 miliar)
8. Pengembangan Bandara Soekarno Hatta (Termasuk Terminal 3), Banten (Rp 4,7 triliun)
9. Pelabuhan Kalibaru, DKI Jakarta (Rp 12,0 triliun)
10. Pipa Gas Belawan-Sei Mengkei kapasitas 75 mmscfd, Sumut (Rp 1,21 triliun)
11. PLBN & SP Entikong, Kab. Sanggau, Kalbar (Rp 152 miliar)
12. PLBN & SP Mota'ain, Kab. Belu, NTT (Rp 82 miliar)
13. PLBN & SP Motamassin, Kab. Malaka, NTT (Rp 128 miliar)
14. PLBN & SP Skouw, Kota Jayapura, Papua (Rp 166 miliar)
15. Bendungan Paya Seunara, Kota Sabang, NAD (Rp 57 miliar)
16. Bendungan Rajui, Kab. Pidie, NAD (Rp 138 miliar)
17. Bendungan Jatigede, Kota Sumedang, Jabar (Rp 4,82 triliun)
18. Bendungan Bajulmati, Banyuwangi, Jatim (Rp 454 miliar)
19. Bendungan Nipah, Madura, Jatim (Rp 213 miliar)
20. Bendungan Titab, Kab. Buleleng, Bali (Rp 496 miliar)

10 PSN selesai pada 2017 senilai Rp 61,5 triliun

1. Jalan Tol Soreang - Pasirkoja, Jabar 11km (Rp 1,51 triliun)
2. Jalan Tol Mojokerto - Surabaya, Jatim 36,3km (Rp 4,98 triliun)
3. Jalan Akses Tanjung Priok, DKI Jakarta 16,7km (Rp 6,27 triliun)
4. Bandara Raden Inten II, Lampung (Rp 1,47 triliun)
5. Pengembangan Lapangan Jangkrik dan Jangkrik North East Wilayah Kerja Muara Bakau, Kaltim (Rp 45,5 triliun)
6. Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) & Sarana Penunjang Nanga Badau, Kab Kapuas Hulu, Kalbar (Rp 154 miliar)
7. Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) & Sarana Penunjang Aruk, Kab Sambas, Kalbar (Rp 131 miliar)
8. Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) & Sarana Penunjang Wini, Kab Timor Tengah Utara, NTT (Rp 130 miliar)
9. Bendungan Teritip, Kaltim (Rp 262 miliar)
10. Pembangunan Saluran Suplesi Daerah Irigasi Umpu Sistem (Way Besai), Lampung (Rp 1,078 triliun).

Selain 30 proyek strategis nasional yang kelar di 2016-2017, masih ada 38 proyek yang dikebut dan ditarget selesai periode 2018-2019. Proyek apa sajakah itu? Berikut rinciannya:

Selesai di 2018:

1. Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (21,04km) Rp 7,20 triliun
2. Jalan Tol Bogor Ring Road (11km) Rp 983 miliar
3. Kereta Api Prabumulih-Kertapati (bagian dari Jaringan Kereta Api Trans Sumatera) Rp 1,13 triliun
4. Kereta Api Tebing Tinggi-Kuala Tanjung (mendukung KEK Sei Mangkei, bagian dari Jaringan Kereta Api Trans Sumatera) Rp 750 miliar
5. Bandara Sultan Babullah, Ternate Rp 1,35 triliun
6. Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya Rp 323 miliar
7. Pengembangan Pelabuhan Kupang Rp 223 miliar
8. Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Jambo Aye Kanan Rp 240 miliar
9. Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Leuwigoong Kabupaten Garut Rp 300 miliar
10. Rehabilitasi Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Gumbasa Rp 159 miliar
11. Pembangunan Smelter Morowali Rp 34,00 triliun
12. Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Talaud Rp 106 miliar
13. Palapa Ring Broadband di 457 Kab/ Kota melalui Pola Non KPBU (Rp -)

Selesai di 2019:

1. Palapa Ring Broadband di 57 Kab/Kota melalui Pola Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur (KPBU) Rp 5,84 triliun
2. Pembangunan Smelter Bantaeng Rp 2,22 triliun
3. Pembangunan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Lematang Rp 279 miliar
4. Jalan Tol Manado-Bitung (39km) Rp 5,12 triliun
5.Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (99km) Rp 9,97 triliun
6. Jalan Tol Medan-Binjai (16km)-bagian dari 8 ruas Trans Sumatera Rp 1,604 triliun
7. Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya (22km)-bagian dari 8 ruas Trans Sumatera Rp 3,30 triliun
8. Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (140,9km)-bagian dari 8 ruas Trans Sumatera Rp 16,79 triliun
9. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Lubuk Pakam-Tebing Tinggi (62km) Rp 4,07 triliun
10. Jalan Tol Pejagan-Pemalang (57,5km) Rp 6,84 triliun
11. Jalan Tol Pemalang-Batang (39,2km) Rp 4,08 triliun
12. Jalan Tol Batang-Semarang (75km) Rp 11,05 triliun
13. Jalan Tol Semarang-Solo (72,6km) Rp 7,44 triliun
14. Jalan Tol Solo-Ngawi (90,1km) Rp 11,34 triliun
15. Jalan Tol Ngawi-Kertosono (87km) Rp 3,83 triliun
16. Jalan Tol Kertosono-Mojokerto (40,5km) Rp 5,50 triliun
17. Jalan Tol Gempol-Pasuruan (34,2km) Rp 2,76 triliun
18. Jalan Tol Kunciran-Serpong (11,2km) Rp 3,48 triliun
19. Pembangunan Fly Over Dari dan Menuju Terminal Teluk Lamong (2,4km) Rp 900 miliar
20. Kereta Api Akses Bandara Adi Soemarmo Rp 925 miliar
21. Bandara Syamsuddin Noor Rp 2,31 triliun
22. Bandara Kertajati Rp 4,91 triliun
23. Pengembangan Bandara Ahmad Yani, Semarang Rp 2,18 triliun
24. Pelabuhan KEK Maloy Rp 204 miliar
25. Makassar New Port Rp 1,89 triliun

Hide Ads