Imbauan ini diserukan oleh pihak manajamen BEI untuk diterapkan hari ini. Aksi belasungkawa ini juga dilakukan oleh pegawai 2 SRO lainnya yakni PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI). Imbauan juga diserukan kepada perusahaan tercatat.
"Sebagai wujud keprihatinan dan ketegaran atas tragedi di Surabaya kami meminta kepada seluruh SRO dan anak Perusahaan dalam 3 hari ini sejak Senin (14/5) sampai dengan Rabu (16/5) untuk mengenakan pakaian putih dengan pita hitam di lengan kanan dan juga menghimbau Perusahaan Tercatat dan Anggota Bursa untuk melakukan hal yang sama yaitu mengenakan pakaian putih dengan pita hitam sebagai bentuk ketegaran," bunyi keterangan tertulis BEI, Senin (14/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: IHSG Anjlok 1,5% Karena 3 Teror Bom Beruntun |
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio juga menghimbau agar pelaku pasar untuk tetap tenang dan beraktivitas secara normal. Dia yakin kondisi saat ini tidak akan mempengaruhi pasar modal.
"Kami sangat prihatin atas kejadian ini," tuturnya.
![]() |
Tito memberi contoh, pengalaman pada teror bom Thamrin 14 Januari 2016, menunjukkan bahwa teror tersebut tidak berpengaruh besar terhadap kegiatan di pasar modal. Pada saat terjadinya teror, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi sebanyak 77,86 poin atau sebanyak 1,72% di level 4.459,32 poin.
Namun koreksi IHSG tersebut hanya reaksi sesaat atau bersifat sementara karena pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53 persen dan keesokan harinya justru menguat 0,24 persen. Investor di pasar modal tidak terpengaruh oleh gerakan teror yang terjadi.
Baca juga: Merespons 3 Teror Bom, IHSG Jatuh 1,5% |
Tito yakin bahwa pada teror bom Surabaya juga tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas di pasar modal. Secara fundamental Perusahaan Tercatat yang tergabung dalam LQ45 menunjukkan kinerja yang solid dengan rata-rata pendapatan meningkat sebesar 15,96% dan laba bersih meningkat 11,68% pada kuartal I-2018 dibandingkan dengan kuartal 1-2017.
Sementara kondisi pasar juga cukup stabil yang ditunjukkan dengan likuiditas transaksi yang tinggi dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp 8,87 triliun (meningkat sebesar 16,7% dibandingkan 2017) dan frekuensi harian sebesar 387 ribu (meningkat sebesar 23,7% dibandingkan 2017). (dna/dna)