Marak Teror Bom, Kemenkeu Harus Kembalikan Kepercayaan Investor

Marak Teror Bom, Kemenkeu Harus Kembalikan Kepercayaan Investor

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Senin, 14 Mei 2018 12:02 WIB
Foto: Antara/Reuters
Jakarta - Pagi ini Surabaya kembali dikejutkan dengan ledakan bom di Mapolrestabes Sidoarjo. Hari sebelumnya, bom juga meledak di tiga gereja di Surabaya dan di rusunawa di Sidoarjo.

Menanggapi hal tersebut Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman menjelaskan pemerintah saat ini sedang berupaya mengembalikan keamanan dan kepercayaan investor.

"Upaya pemerintah adalah mengembalikan keamanan dan confidence itu yang sangat penting," kata Luky usai acara launching SBR003 di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Senin (14/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luky menjelaskan, hal ini terjadi di luar kondisi fundamental ekonomi Indonesia. Menurut dia, peristiwa ini akan segera ditangani oleh pemerintah secara tanggap agar bisa lebih cepat selesai.

"Pemerintah akan menangani secara cepat dan tanggap. Mudah-mudahan tidak berdampak dan terpengaruh kepada ekonomi," ujarnya.


Peristiwa biadab itu terjadi mulai Minggu (13/5/2018) kemarin pukul 07.13 WIB di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya. Menyusul kemudian ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno serta Gereja Kristen Indonesia Diponegoro 146 di Jalan Raya Diponegoro. Tiga lokasi itu berada di Surabaya.

Namun, pada malam harinya, sekitar pukul 21.20 WIB, ledakan bom lain terjadi di sebuah rusunawa di kawasan Wonocolo, Sidoarjo

Kemudian ledakan terjadi lagi pada Senin (14/5/2018) sekitar pukul 08.50 WIB di Polrestabes Surabaya. Bom meledak di pos pemeriksaan depan markas Polrestabes.





Tonton video tentang pemerintah yang menyiapkan Perppu untuk berantas terorisme:

(ang/ang)

Hide Ads