Setelah ramainya film ini, apakah bisnis penjualan batu cincin di Indonesia mulai menggeliat lagi?
![]() |
Salah satu pedagang batu di Pasar Rawabening Jatinegara, Wiki menjelaskan, belum ada peningkatan penjualan sejak awal tahun 2018. Saat ini penjualan batu cincinnya masih mengandalkan penjualan antar kolektor di dalam negeri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ada 'Batu Thanos' di Jatinegara |
Beberapa cincin yang ia jual diantaranya seperti batu Rubi yang ia jual sekitar Rp 1,2 juta, Batu Bacan Rp 150 ribu, Batu Akik sekitar Rp 100 ribu, Akik Baron Rp 200 ribu.
Sementara itu ada pula salah satu pedagang batu Cincin di Pasar Rawabening Jatinegara Faisal mengatakan dulu saat bisnis batu cincin booming ia pernah mendapat omzet satu hari Rp 120 juta dari penjualan batu cincin.
![]() |
Banyak di antara konsumennya merupakan pelanggan. Beberapa jenis batu favorit seperti Batu Jamrud, Safir, hingga Black Oval sempat banyak diburu oleh konsumen dalam dan luar negeri. Ia juga mengaku belum ada peningkatan penjualan setelah Batu Cincin Thanos marak diperbincangkan masyarakat di sosial media.
"Nggak ada peningkatan, masih gini-gini aja. Tapi kalau dulu bahkan pernah sehari dapat Rp 120 juta, tapi memang kan belanjanya juga lebih dari Rp 50 juta, konsumen dari Arab, China dulu ke Rawabening semua," kata dia.
Baca juga: Infinity Stone Thanos di Dunia Nyata |
Meski begitu batu yang dijual di pasar Rawasari kebanyakan didatangkan langsung oleh para supplier dari India, Thailand dan China. Para supllier datang langsung ke Pasar Rawabening untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri.
"Macam macam, ada safir, jamrud, rubi. mereka datang sendiri ke sini," ujar dia.
![]() |
Faisal yang saat ini masih tetap berjualan batu cincin mengaku pendapatannya jauh dibandingkan pendapatan penjualan tiga tahun lalu. Saat ini per harinya ia hanya mendapat omzet sekitar Rp 1 juta dari penjualan cincin yang dipesan oleh langganan yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
"Kalau sekarang sehari paling 1 juta. Konsumennya dari Kalimantan, Aceh, Surabaya. Kalau luar negeri bahkan orang Arab China dan beberapa negara lain. Kalau sekarang agak jarang kalau ada langganan dateng, 2 bulan sekali," paar dia. (dna/dna)