Menurut Ketua Umum ASAKI Elisa Sinaga pihaknya telah mengajukan safeguard tersebut kepada Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) dan saat ini sedang dalam tahap penyelidikan.
"Dari 2017 pengajuannya ini kan prosesnya betulkan data impor masuk berapa lalu industri mana yang terganggu berapa besar penurunan. Ini sekarang lagi proses penyelidikan KPPI," katanya kepada detikFinance seperti ditulis Kamis (17/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambah, per 1 Januari 2018 tarif bea masuk dari China dikurangi dari sebelumnya 20% menjadi 5%. Hal itu menyebabkan meningkatnya lagi impor keramik dari China.
"Safeguard bisa diajukan kalau impor kita naik dan memang naik. Data tiga tahun terakhir 2014, 2015, 2017 memang ada peningkatan rata-rata 20% ya 22% lah itu dari 2013 lho dari China masuk. Nah saat itu sampai 2017 peningkatan impor keramik masih ada bea masuk sebesar 20% tapi per 1 Januari 2018 karena ada ASEAN-China Free Trade Area ya bea masuk impor keramik dari China diturunin dari 20% jadi 5%," sambungnya.
"Makanya dugaan kami impor akan lebih naik lagi karena bea masuk 20% saja naik 22% impornya apalagi kalau bea masuk turun. Kenyataannya benar kita minta dari BPS data tiga bulan terakhir Januari, Maret, April impor keramik naik 51% dibanding kuartal I 2017," imbuhnya.
Elisa menjelaskan, rencananya safeguard tersebut dalam bentuk menaikkan bea masuk. Sehingga impor dari China akan lebih terkendali.
"Jadi kami mendorong pemerintah serius ada safeguard biar industri dalam keramik ini bisa terbantukan," pungkasnya. (hns/hns)