Defisit APBN Capai Rp 55 Triliun di April

Defisit APBN Capai Rp 55 Triliun di April

Hendra Kusuma - detikFinance
Kamis, 17 Mei 2018 12:51 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Pemerintah sampai 30 April 2018 berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp 527,8 triliun atau 27,9% dari target APBN sebesar Rp 1.894,7 triliun. Sedangkan belanja negara sudah mencapai Rp 582,9 triliun atau 26,3% dari target Rp 2.220,7 triliun.

Menteri Keuangan sri Mulyani Indrawati mengatakan dengan realisasi kinerja APBN per 30 April membuat defisit anggaran sebesar 0,37% dari target 2,19%.

"Dibanding tahun lalu defisit kita lebih kecil, sampai 30 April Rp 55,1 triliun, tahun lalu defisit capai Rp 72,2 triliun, nominal maupun persentase lebih kecil, tahun lalu periode yang sama mencapai 0,53%," kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN Kita di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan realisasi defisit anggaran yang sebesar 0,37%. Sri Mulyani menuturkan bahwa keseimbangan primer dalam APBN 2018 mengalami surplus Rp 24,2 triliun.

"Kalau dilihat APBN kita dari sisi defisit realisasinya mengalami perbaikan yang konsisten, dan ini yang selalu saya sampaikan konsistensi untuk menjaga APBN secara hati-hati namun efektif mendukung perekonomian. Ini menunjukkan konsistensi pemerintah menjaga keuangan," ungkap dia.


Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebutkan, realisasi pendapatan negara per 30 April sebesar Rp 527,8 triliun dari target Rp 1.894,7 triliun berasal dari pendapatan dalam negeri sebesar Rp 526,8 triliun.

Pendapatan dalam negeri berasal dari penerimaan perpajakan yang merupakan gabungan dari pajak dan bea cukai sudah mencapai Rp 416,9 triliun atau sudah 25,8% dari target Rp 1.618,1 triliun, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 109,9 triliun atau sudah 39,9% dari target Rp 275,4 triliun. Sedangkan sisanya berasal dari hibah yang sebesar Rp 1,0 triliun atau sudah 83,2% dari target Rp 1,2 triliun.

"Penerimaan negara sampai 30 April alami perbaikan yang cukup signifikan, begitu juga di belanja dan pembiayaan," ujar dia.


Sedangkan untuk belanja negara yang sudah Rp 582,9 triliun atau sudah 26,3% dari target Rp 2.220,7 triliun. Yang berasal dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 331,0 triliun atau sudah 22,8% dari target Rp 1.454,5 triliun. Di mana ada belanja K/L mencapai Rp 165,9 triliun dan belanja non K/L sebesar Rp 165,1 triliun.

Sedangkan yang berasal dari transfer daerah dan dana desa sebesar Rp 251,9 triliun atau baru 32,9% dari target Rp 766,2 triliun. Transfer daerah sendiri realisasinya Rp 237,7 triliun atau sudah 33,7% dari target Rp 706,2 triliun, dan dana desa sebesar Rp 14,3 triliun dari target Rp 60,0 triliun.

"Angka ini tetap konsisten, kita tidak mengelola keuangan negara tidak baik itu adalah tidak benar," ungkap dia. (ara/ara)

Hide Ads