Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan meskipun nilai tukar terus bergerak di atas Rp 14.000 namun Indonesia tidak masuk ke dalam kelompok fragile five.
Baca juga: Dolar Rp 14.200, BI Dipanggil DPR |
Kelompok fragile five adalah lima negara yang rentan terdampak krisi global karena kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS). Kelompok tersebut juga menggambarkan negara berkembang yang masih ketergantungan kepada aliran modal asing untuk membiayai pertumbuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita patut bersyukur untuk Indonesia, karena dunia mengatakan Indonesia tidak masuk dalam kelompok fragile five" Gubernur BI Agus Martowardojo |
Agus Menceritakan, Indonesia 5 tahun lalu atau pada 2013 sempat masuk ke dalam kelompok fragile five pada era taper tantrum. Negara yang masuk dalam kelompok fragile five adalah India, Afrika Selatan, Brasil, Turki dan Indonesia. Kemudian satu tahun kemudian pada 2014 Indonesia berhasil keluar dari fragile five.
Saat ini menurut Agus pengelolaan ekonomi dan sistem keuangan Indonesia lebih baik dibandingkan beberapa tahun lalu. Agus mengungkapkan Indonesia lebih baik dibandingkan periode tahun sebelumnya. Pasalnya Indonesia telah mendapatkan status atau rating yang lebih tinggi satu notch dari investment grade yang diberikan oleh Fitch Ratings dan Moodys.
"Kita tidak pernah sebaik ini (sebelumnya)," ujarnya. (dna/dna)