Dolar AS Rp 14.200, BI: Indonesia Bukan Negara Rentan Krisis

Dolar AS Rp 14.200, BI: Indonesia Bukan Negara Rentan Krisis

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 22 Mei 2018 13:21 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno
Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus mengalami pergerakan menuju level Rp 14.200. Bank Indonesia (BI) menilai kondisi ini terjadi akibat faktor eksternal dan internal.

Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan meskipun nilai tukar terus bergerak di atas Rp 14.000 namun Indonesia tidak masuk ke dalam kelompok fragile five.


Kelompok fragile five adalah lima negara yang rentan terdampak krisi global karena kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS). Kelompok tersebut juga menggambarkan negara berkembang yang masih ketergantungan kepada aliran modal asing untuk membiayai pertumbuhan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita patut bersyukur untuk Indonesia, karena dunia mengatakan Indonesia tidak masuk dalam kelompok fragile five" Gubernur BI Agus Martowardojo
Agus mengakui saat ini tekanan global terhadap perekenomian Indonesia memang sangat tinggi. "Kita patut bersyukur untuk Indonesia, karena dunia mengatakan Indonesia tidak masuk dalam kelompok fragile five," ujar Agus dalam rapat kerja di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Agus Menceritakan, Indonesia 5 tahun lalu atau pada 2013 sempat masuk ke dalam kelompok fragile five pada era taper tantrum. Negara yang masuk dalam kelompok fragile five adalah India, Afrika Selatan, Brasil, Turki dan Indonesia. Kemudian satu tahun kemudian pada 2014 Indonesia berhasil keluar dari fragile five.


Saat ini menurut Agus pengelolaan ekonomi dan sistem keuangan Indonesia lebih baik dibandingkan beberapa tahun lalu. Agus mengungkapkan Indonesia lebih baik dibandingkan periode tahun sebelumnya. Pasalnya Indonesia telah mendapatkan status atau rating yang lebih tinggi satu notch dari investment grade yang diberikan oleh Fitch Ratings dan Moodys.

"Kita tidak pernah sebaik ini (sebelumnya)," ujarnya. (dna/dna)

Hide Ads