Membandingkan Dolar AS saat Krismon dan Hari Ini

Membandingkan Dolar AS saat Krismon dan Hari Ini

Dana Aditiasari - detikFinance
Selasa, 22 Mei 2018 18:17 WIB
Foto: Selfie Miftahul Jannah
Jakarta - Dolar Amerika Serikat (AS) terus memberikan tekanan terhadap rupiah. Tak terasa dolar AS bahkan pernah menembus Rp 14.200 meski sore ini telah menjinak ke kisaran Rp 14.125.

Laju rupiah terhadap dolar AS sudah mengalami perjalanan yang panjang sampai dolar AS sampai pagi ini di Rp 14.027. Pada 28 tahun lalu, dolar AS hanya sebesar Rp 2.000 saja.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran Rp 2.000 dengan titik terendah nya di Rp 1.977 per dolar AS pada tahun 1991.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dolar AS bertahan di kisaran Rp 2.000-2.500 karena Indonesia belum menganut rezim kurs mengambang. Orde Baru kala itu tidak mau tahu, dolar AS harus bertahan di level itu.

Sampai terjadi krisis moneter (krismon) dan terjadi pelemahan rupiah yang sangat drastis. Memasuki pertengahan 1997 Indonesia pun meninggalkan sistem kurs terkendali.

Membandingkan Dolar AS Saat Krismon dan Hari IniFoto: Selfie Miftahul Jannah

Penyebabnya, cadangan devisa Indonesia rontok karena terus-terusan menjaga dolar AS bisa bertahan di Rp 2.000-2.500. Setelah memakai kurs mengambang, dolar AS secara perlahan mulai merangkak ke Rp 4.000 di akhir 1997, lanjut ke Rp 6.000 di awal 1998.

Setelah sempat mencapai Rp 13.000, dolar AS sedikit menjinak dan kembali menyentuh Rp 8.000 pada April 1998. Namun pada Mei 1998, Indonesia memasuki periode kelam. Penembakan mahasiswa, kerusuhan massa, dan kejatuhan Orde Baru membuat rupiah 'terkapar' lagi.


Sampai akhirnya dolar AS menyentuh titik tertinggi sepanjang masa di Rp 16.650 pada Juni 1998. Pasca Orde Baru, Indonesia mengalami masa reformasi. Kepercayaan investor pun sedikit demi sedikit kembali, dan rupiah mulai menguat kembali.

Artinya, saat ini posisi dolar AS yang di kisaran Rp 14.000 masih bisa dikatakan lebih rendah dari posisi terakhir saat krisis moneter 1998 meski trennya menunjukkan penguatan. (/eds)

Hide Ads