Tips Mengelola Uang Lebaran

Tips Mengelola Uang Lebaran

Ila Abdurahman - Aidil Akbar Madjid & Partners - detikFinance
Selasa, 05 Jun 2018 04:15 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Lebaran atau Idul Fitri sudah tidak lama lagi. Di saat lebaran anak-anak kita dan keponakan akan mendapatkan amplop atau dikenal dengan istilah angpao dari sanak saudara. Angpao Lebaran yang didapatkan anak milik mereka sepenuhnya. Tugas kita sebagai orang tua adalah mengajarkan cara mengelola angpao yang mereka dapatkan untuk apa saja.

Tips ini bisa ditulis dan dimasukkan dalam setiap angpao yang Anda berikan kepada anak-anak. Pemanfaatan atau penggunaan uang lebaran anak-anak dapat menggunakan prinsip 3S, yaitu di bagi dalam 3 pos : Sosial, Saving dan Shopping.

SOSIAL
Begitu angpao terkumpul segera ambil utk pos sosial, atau berbagi atau zakat, infak dan sedekah. Berapa besarannya? Untuk zakat sudah ditentukan besarannya yaitu 2,5%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total misal minimal 5% atau 10%, 2,5% untuk zakat dan selebihnya untuk membantu teman sekolah yang belum cukup kebutuhan sekolahnya, atau donasi ke panti asuhan, atau bersama-sama teman yang lain dibelikan barang kemudian pergi bersama-sama ke panti sosial.

SAVING
Mendidik anak untuk meraih keinginan dengan terencana, karena tidak semua hal bisa dipenuhi, dibeli saat ia menginginkannya. Misalkan si anak memiliki keinginan wisata atau membeli sepeda padahal tidak bisa dibeli atau pergi wisata saat itu juga, sehingga harus "saving" atau menabung untuk membelinya.

Besaran pos saving 50%, bisa diajarkan menabung, membeli logam mulia, atau membuka deposito, mengumpulkan Rp 1 juta pertama, Rp 5 juta pertama, Rp 10 juta pertama dan seterusnya. Selanjutnya jika sudah terkumpul, bisa dimanfaatkan untuk membeli atau memenuhi keinginan anak, misal membeli notebook, berwisata dengan biaya sendiri, dll.

Atau boleh juga diajarkan anak untuk berinvestasi di reksadana atau saham. Ingat pepatah Warrent Buffet yang mengatakan bahwa dia terlambat berinvestasi, padahal usianya saat itu baru 11 tahun saat memulai investasi di saham (wikipedia).

SHOPPING
Sisanya 40% boleh digunakan untuk belanja apa yang dibutuhkan, atau diinginkan anak saat itu. Terkadang tidak mudah memberi pengertian kepada anak-anak antara dia belum butuh dan sekedar keinginan. Perlu ketegasan dan kekompakan bapak dan ibunya.

Ketiga prinsip di atas dapat juga diterapkan untuk mengatur keuangan anak-anak sehari-hari, baik uang saku sekolah ataupun uang hasil bisnis anak-anak.
Nah, selamat berlebaran, Mohon Maaf Lahir dan batin. Semoga bermanfaat dan salam finansial. Untuk terhubung dengan kami silakan follow akun sosial media kami di @shilafinancial, disana Anda juga dapat berinteraksi langsung. Selain itu anda juga bisa mengikuti kelas atau workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia
http://ow.ly/NbPy30gC3Dy atau tim AAM & Associates http://ow.ly/pxId30gC3BB .

Di Jakarta dibuka workshop sehari tentang bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan info http://bit.ly/PM0618 dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari tentang Reksadana, info http://bit.ly/WRD0618. Selain itu karena banyak orang merasa salah beli asuransi maka kita adakan juga workshop tentang asuransi info http://bit.ly/ASJI0718 dan akan ada workshop cara berkomunikasi dan menjual dengan baik,
info http://bit.ly/NLP0718.

Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda bisa belajar tentang perencanaan keuangan komplit, bahkan bisa jadi konsultannya dengan sertifikat Internasional bisa ikutan workshop Basic Financial Planning, kelas baru dibulan Agustus dan workshop Intermediate Financial Planning di Pertengahan Juli. Cek infonya bisa dilihat di www.IARFCIndonesia.com Anda bisa diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik t.me/seputarkeuangan .

Tenaaang, Persiapan lebaran dengan baik tidak akan membuat keuangan anda berantakan kok. (dna/dna)

Hide Ads