Hal itu diungkapkan Jokowi saat meresmikan Terminal Baru Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. Ia mengatakannya di depan para menterinya yang hadir yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Secara arsitektur, ini bandara apa ya, arsitekturnya bagus, lingkungannya cantik, kelihatan juga arus lalu lintas enak keluar masuknya. Tapi satu, runway kurang panjang, masih 2.500 (meter) ya? Akhir tahun depan tambah 3.000. Terminal bagus, runway kurang panjang, nanti dirasani lagi," kata Jokowi dalam sambutannya di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Kamis (7/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi juga sempat mengutarakan pengalamannya menggunakan terminal lama yang jauh lebih sempit dari yang baru diresmikannya ini. Dulu, ia sempat meragukan apa benar Bandara Ahmad Yani merupakan bandara internasional.
"Saya masuk sedih, katanya airport internasional, kok seperti ini, berdesakan, maaf, kok kumuh. Bertahun-tahun tidak dibangun, ada apa? Dua tahun lalu saya perintahkan Menteri BUMN apakah tidak bisa dibangun secepatnya airport, Bandara Ahmad Yani," katanya.
Sambil bercanda, Jokowi mengatakan sebenarnya sejak awal menjabat sebagai presiden sudah ingin mengembangkan Bandara Ahmad Yani, namun pembangunan dialihkan ke tempat lain dulu karena khawatir dianggap memprioritaskan Jawa Tengah yang merupakan daerah asalnya.
"Kalau langsung saya bangun, nanti dikira mentang-mentang jadi presiden. Dua tahun lalu baru mulai, targetnya Desember selesai," ujarnya.
Dengan wujud bandara yang sudah bagus itu, Jokowi menitipkan pesan kepada masyarakat Jawa Tengah agar menjaga dan merawat kebersihannya.
"Pembangunan menggunakan konsep ramah lingkungan. Maka saya titip ke pengelola dan penumpang khususnya masyarakat Jawa Tengah agar terminal baru ini kita jaga, karena ini milik kita bersama dan demi kepentingan bersama," pungkas Jokowi dilanjutkan dengan penekanan tombol sirene dan penandatanganan prasasti. (alg/ara)