Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, saat ini BI telah melakukan sejumlah perhitungan atas ekspektasi yang akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Dia mencontohkan seperti rencana kenaikan bunga acuan bank sentral AS atau Fed Fund Rate (FFR) pada pertengahan bulan ini.
"BI melakukan langkah pre epmtive, front loading dan ahead of the curve. Sekarang sampai akhir tahun akan kami pantau. Libur Lebaran ini jangan kira Dewan Gubernur tidurnya nyenyak. Kami akan pantau terus kondisi ekonomi," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta Pusat, Jumat (8/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bank akan Layani Kliring Lagi Selasa 19 Juni |
Dia menjelaskan pemantauan dan perhitungan dilakukan juga untuk perkiraan pasar atas kenaikan FFR pada September 2018.
"Untuk ekspektasi kenaikan pada September meskipun probabilitasnya 56% sudah kami pertimbangkan. Bahkan premi risiko sudah kami perhatikan dalam merumuskan kebijakan," imbuh dia.
Perry mengungkapkan, langkah BI untuk terus memantau kondisi ekonomi global untuk meminimalisir dampak terhadap stabilitas.
Ia mengakui, sebenarnya kondisi ekonomi dalam negeri RI masih sangat baik. Namun kebijakan ekonomi AS yang berdampak global juga tetap perlu direspons agar tidak terkena dampak negatifnya.
"Seperti disampaikan, kondisi ekonomi Indonesia cukup baik dan kuat. Tekanan stabilitas awal Februari ke faktor eksternal akibat kebijakan AS dan sejumlah risiko geopolitik," tandas dia. (ara/ara)