"Yang perlu diwaspadai jalan tol yang melintas di Jawa Tengah, kilometer 321 yaitu kondisi jalannya belum stabil oleh karena itu imbauan kecepatan agar di turunkan menjadi 20-40 km/jam sampai ke rest area Candiareng," kata Condro pada detikcom, Sabtu (09/06) dini hari di exit Gringsing.
Menurut Condro, jalur tol diminati para pemudik, namun dia menyayangkan rata-rata pemudik yang masuk tol (fungsional) Pemalang-Semarang, masih melaju dengan kecepatan cukup tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Condro menyarankan pengemudi melaju tidak melebihi 60km/jam.
"Titik lelah mereka (mengemudi) ada di Batang, jangan sampai mereka kecepatan tinggi ngantuk timbulkan laka (kecelakaan). Silahkan kurangi kecepatan, istirahat di rest area yang disediakan," jelasya.
Dalam kesempatan yang sama Condro juga menyusuri jalur tol dari Pejagan hingga Batang, ada beberapa ruas jalan yang kurang rambu reflektif (mata kucing).
"Perlu ada penambahan rambu-rambu atau khususnya reflektif setelah km321. Itu perlu supaya lebih mengarahkan pengguna jalan untuk fokus pada lajurnya. Kiri-kanan tadi ada beton yang tidak ada lampunya itu membahayakan juga," jelasnya.
Jembatan Kalikuto
Sementara itu untuk Jembatan Kalikuto (perbatasan Batang-Weleri) pihaknya berharap jembatan tol fungsional agar sesuai dengan jadwal yakni H-3 telah kelar dikerjakan.
"Karena Kalikuto ini belum selesai, karenanya pemudik ini kita keluarkan menjelang jembatan Kalikuto masuk jalan nasional (Pantura)," katanya.
Menurut Condro, untuk rute dari jalur tol funsional Gringsing ke jalur nasional (Pantura), diakuinya ada penyempitan jalan. Dalam pantauan detikcom Sabtu dini hari tadi, dari lajur tol fungsional memang lajur menyempit, untuk dialihkan ke jalur nasional.
Belum lagi, kondisi jalur yang membelok dan menikung tajam, membuat kendaraan terpaksa melaju dengan pelan. Akibatnya terjadi antrian kendaraan masuk ke jalur pengalihan ke arah jalur nasional. Belum lagi saat masuk ke jalur nasional, juga tapak antrian kendaraan menuju jalur nasional.
"Di sini kan aksesnya dari tiga lajur menjadi satu lajur, manuvernya agak lebih lebar. Kepadatan hanya antrian saja," jelas Condro.
Polda Jateng telah menyiapkan antisipasi bila terjadi antrian panjang di jalur tol fungsional sebelum masuk jembatan Kalikuto ini.
"Bila antrean cukup panjang, sampai ke exit Gringsing, dua-duanya kita pakai. Jadi yang menggunakan jalur disini lawan arah atau contraflow juga dari Gringsing untuk mengurai kepadatan," kata Condro. (hns/hns)