Perang Dagang AS-China Makin Panas

Perang Dagang AS-China Makin Panas

Trio Hamdani - detikFinance
Minggu, 17 Jun 2018 18:40 WIB
Foto: Nadia Permatasari/Infografis
Jakarta - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China terus berlanjut. Kali ini, giliran negara tirai bambu melakukan balasan terhadap kebijakan dagang AS.

China merespons cepat dengan mengumumkan rencana kebijakan pengenaan tarif dan bea cukai 25% untuk produk-produk AS. Ini bakal berlaku 6 Juli untuk produk pertanian, mobil, dan produk akuatik dari AS, senilai US$ 34 miliar atau setara Rp 476 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

Dikutip detikFinance dari CNBC.com, Minggu (17/6/2018) daftar tersebut mencakup kacang kedelai, kendaraan listrik, berbagai kendaraan listrik hibrida, berbagai makanan laut dan daging babi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Perdagangan China mengumumkan keseluruhan proposal bea masuk produk AS akan mencakup 659 barang senilai US$ 50 miliar, termasuk minyak mentah, diesel, dan magnetic resonance imaging kit.

Pengumuman itu disampaikan Jumat pagi waktu New York, atau Sabtu pagi waktu Beijing.



AS sebelumnya mengumumkan akan memberlakukan tarif tambahan 25% pada 818 impor asal China senilai US$ 34 miliar pada 6 Juli. Ditambah produk lainnya senilai US$ 16 miliar yang sedang dipertimbangkan. Jika disetujui, total produk China yang kena tarif masuk oleh AS totalnya US$ 50 miliar.

Kementerian Perdagangan Cina mengatakan pada Jumat sebelumnya bahwa Beijing akan segera memperkenalkan tarif pada skala yang sama. Pihaknya juga mengatakan hasil dari negosiasi perdagangan sebelumnya kini dibatalkan.

Pada bulan Mei, Beijing dan AS sepakat untuk peningkatan yang berarti dalam ekspor pertanian dan energi AS ke China. Namun, Gedung Putih kemudian mengatakan akan tetap mengejar tarif pada barang-barang China yang diusulkan pada bulan April. Ini menyebabkan hubungan perdagangan memburuk.

(eds/eds)

Hide Ads