150 Gerai Starbucks di AS Bakal Tutup, Bisnis Kopi Masih Menarik?

150 Gerai Starbucks di AS Bakal Tutup, Bisnis Kopi Masih Menarik?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 21 Jun 2018 15:59 WIB
Foto: REUTERS/Mark Makela
Jakarta - Beberapa hari lalu Starbucks mengumumkan rencana menutup 150 gerai di Amerika Serikat (AS). Kabar ini mengejutkan banyak pihak, pasalnya Starbucks adalah salah satu peritel kopi yang paling tenar di dunia.

Sebenarnya ada apa dengan bisnis minuman kopi ini? Bagaimana di Indonesia?


Ketua Umum Dewan Kopi Indonesia (Dekopi) Anton Apriyantono menjelaskan sebenarnya saat ini industri kopi masih sangat booming baik di luar negeri maupun di Indonesia. Menurut dia penutupan gerai Starbucks di AS ini terjadi karena kini juga mulai bermunculan kedai kopi lain yang memberikan harga murah namun dengan rasa yang enak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persaingan baik di Indonesia maupun di luar negeri itu memang ketat sekali. Banyak kedai yang dibuka mulai dari yang perorangan sampai perusahaan. Ini sangat terasa," kata Anton saat dihubungi detikFinance, Kamis (21/6/2018).


Dia menyebutkan, Starbucks beberapa waktu terakhir juga memiliki masalah yang dinilai turut mempengaruhi kinerja. Misalnya kasus rasis yang terjadi dan menyebabkan ditangkapnya beberapa orang kulit hitam di Philadelphia. Kemudian, deklarasi dukungan Starbucks terhadap LGBT juga dinilai mempengaruhi.

Anton mengungkapkan, jika memang penutupan gerai sudah dilakukan, akan berimbas pada permintaan kopi dari Indonesia. Namun hal tersebut tak perlu dikhawatirkan pasalnya permintaan kopi dari dalam negeri juga sangat tinggi. Karena prospek di Indonesia masih sangat bagus, apalagi Indonesia memiliki beragam jenis kopi yang memiliki cita rasa baik. (dna/dna)

Hide Ads