Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso yakin perbankan tidak akan begitu saja menaikkan bunga kredit, sekalipun bunga acuan BI nantinya naik.
"Kalau memang opportunity bisnisnya besar, suku bunga bukan halangan dan belum tentu juga suku bunga (BI direspons dengan cepat untuk kenaikan suku bunga kredit, belum tentu," katanya di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (22/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Toh kalau ada, belum tentu responsnya itu satu lawan satu, one to one. Kalau suka bunga (BI), policy rate-nya 25 basis poin, belum tentu kredit juga naiknya 25 basis poin kalau mau naik. (Tapi) belum tentu naik," lanjutnya.
Kata dia, perbankan saat ini sudah jauh lebih efisien. Perbankan punya ruang lebih besar untuk melakukan efisiensi ketimbang menaikkan bunga kredit imbas dari suku bunga acuan.
"Karena yang kita lihat perbankan sudah lebih efisien. Jadi room untuk efisiensi bisa kurangi tekanan dampak ke suku bunga," ujarnya.
OJK pun optimistis, tahun ini pertumbuhan kredit bisa menyentuh angka 10-12%.
"Kalau sampai akhir tahun masih kita perkirakan sekitar 10-12% range-nya," lanjut Wimboh.
Menurutnya kenaikan suku bunga juga tidak perlu dicemaskan karena saat ini likuditas industri dalam kondisi baik.
"Biasanya memang asal likuiditas cukup. Industri kita kan likuditasnya cukup. Persiapan likuiditasnya cukup lah sehingga tidak akan terjadi, artinya respons yang tidak diinginkan," tambahnya. (zlf/zlf)