Paparan publik ini dihadiri oleh puluhan pemegang saham ritel. Acara dimulai dengan penjelasan kondisi terkini keuangan perusahaan dan rencana pengembangan usaha ke depannya.
Pihak manajemen pun memberikan kesempatan pada peserta untuk melemparkan pertanyaan. Salah satu dari pemegang saham justru mengutarakan kekecewaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nunu mengaku kecewa ketika BNBR melakukan reverse stock, sahamnya malah terus turun. Padahal dia berharap dengan reverse stock saham BNBR kembali likuid.
Harga saham BNBR sendiri sebelumnya tidur di level Rp 50 alias gocap. Perusahaan melakukan reverse stock 1:10 sehingga harganya berubah menjadi Rp 500. Namun setelah dilakukan harga saham BNBR langsung turun, bahkan kini sudah berada di level Rp 70.
"Kemarin saat reverse stock dari Rp 500 langsung turun Rp 400 turun lagi dan sekarang Rp 70. Aduh," tuturnya sambil menghela nafas.
Hal pernyataan itu pun dijawab perusahaan dengan menjelaskan tentang rencana restrukturisasi utang perusahaan. Selain itu dijelaskan juga tentang beberapa rencana kerja usaha ke depannya.
"Bagaimana dengan jawabannya, apa bu Nunuk puas?" tanya Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar.
Nunu mengaku puas dengan jawabannya. Namun dia berharap agar rencana itu tidak hanya menjadi wacana belaka.
"Cukup banget, tapi saya ingin jadi kenyataan," ucapnya.