LPDB Jemput Bola, Koperasi UKM Tak Perlu Urus Pinjaman ke Jakarta

LPDB Jemput Bola, Koperasi UKM Tak Perlu Urus Pinjaman ke Jakarta

Mega Putra Ratya - detikFinance
Sabtu, 30 Jun 2018 16:15 WIB
Dirut LPDB-KUMKM Braman Setyo/Foto: Dok LPDB
Jakarta - Kini pelaku UKM di Bali tidak usah repot-repot datang ke Jakarta untuk mengurus pinjaman dana bergulir dengan suku bunga yang rendah. Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) sudah menerapkan sistem jemput bola. Mereka cukup mengajukan melalui perwakilan di Bali.

"Sistem jemput bola kami terapkan bukan karena ingin membatasi pelaku KUKM datang ke Jakarta, tetapi untuk menekan biaya transportasi dan penginapan yang mereka keluarkan dan anggapan pengajuan ke LPDB susah," ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo dalam keterangannya, Sabtu (30/6/2018).

Braman mengatakan pelaku Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM) di Bali memiliki potensi yang bagus untuk berkembang. Menurutnya, pelaku KUKM di Bali yang ingin mengajukan pinjaman dana bergulir kepada LPDB, bisa langsung mengajukannya melalui kantor satgas LPDB yang berada di Bali, Dinas Koperasi kabupaten/kota, perusahaan penjaminan yang sudah bekerja sama dengan LPDB dan proposal pinjaman dana bergulir dapat pula dikirimkan melalui jasa pengiriman dokumen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ia mengatakan, KUKM layak dibiayai karena memiliki prospek cerah dan produknya telah memiliki pasar tersendiri. Pelaku KUKM di Bali khususnya, potensinya sangat bagus dan dari sisi kreativitas juga tinggi seperti pelaku usaha fashion hingga ekonomi kreatif yang sudah ada menembus pasar luar.

"Sejak LPDB berdiri 2006 lalu hingga Mei 2018, sudah ada Rp 467 miliar dana tersalurkan ke para pelaku UKM maupun koperasi di Bali," tegasnya.


Dari jumlah dana pinjaman tersebut, terang Braman, Rp 173 miliar sudah lunas dan Rp 103 miliar dana masih berputar di para pelaku KUKM. Keunggulannya yaitu bunga rendah untuk sektor produktif kisaran 4,5 persen dari program Nawacita yang telah ditetapkan yaitu mengarah pertanian, perkebunan dan perikanan.

"Untuk industri kreatif maupun manufaktur bisa 5 persen menurun per tahun," paparnya.

Ia pun mengungkapkan peningkatan KUKM di Bali yang mendapatkan dana pinjaman LPDB mencapai 17 persen dari 2016 ke 2017. Mereka mendapatkan dana bergulir Rp 2-3 miliar per KUKM. (ega/hns)

Hide Ads