Dia menyebut, saat perjalanan ia terpesona menyaksikan kokohnya tiang turbin yang sudah berdiri. Bahkan Jokowi sempat mengira ia di Belanda, namun ternyata di Sidrap Sulawesi Selatan.
Namun bukan hal gampang untuk bisa sampai menuju lokasi 'kebun angin' yang diproyeksi menjadi tempat wisata baru di Sulawesi ini. Lokasinya cukup jauh jika harus ditempuh dari Bandara terdekat di kota Makassar. Seperti apa perjalanannya?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan ke kebun angin Jeneponto menempuh jarak sekitar 95 km dari kota Makassar dengan waktu tempuh kurang lebih dua jam.
Pemandangan hijau seperti persawahan dan pepohonan menemani perjalanan menuju tempat berdirinya kincir angin raksasa itu. Memasuki kawasan PLTB Sidrap, jalan yang tadinya beraspal dan mulus mulai hilang.
Di sisi kiri dan kanan terlihat padang savana dan persawahan. Banyak sapi dan kuda yang lalu lalang untuk sekedar menyeberang jalan ke padang lainnya.
Medan kemudian ditempuh dengan jalan berlubang dan berdebu. Perjalanan pun lebih banyak diisi dengan klakson ke arah rombongan sapi yang sedang melintas.
![]() |
Setelah tergoncang-goncang sepanjang perjalanan, akhirnya terlihat kincir-kincir yang dari jauh tampak berwarna putih. Tiang itu berdiri kokoh dan siap untuk menerima angin untuk menggerakan tiga baling-baling yang terpasang di atasnya.
Semakin didekati, tiang tersebut ternyata sangat besar, sama seperti julukannya, kipas angin raksasa! Tinggi tiang mencapai 138 meter. Jika dibandingkan dengan Monas, 'kipas angin raksasa' ini lebih tinggi 6 meter saat balingnya berdiri secara tegak lurus.
Ada tiga tiang yang sudah terpasang dari rencana 20 tiang. Tiga baling-baling yang panjangnya satu kali lebar lapangan sepak bola berstandar internasional atau 64 meter. Baling-baling berputar pelan, karena memang masih tahap uji coba tapi ditargetkan rampung kuartal III tahun ini.
![]() |
Manager EPC Vena Energi Hotma Sianturi menejelaskan saat ini sudah berdiri tiga kincir angin di proyek PLTB Tolo 1.
"Secara fisik sudah hampir selesai, progres kita sudah 92%. Diharapkan bisa selesai Agustus dan sudah bisa menghasilkan," kata dia.
Kebun angin ini dibangun di lahan seluas 60 hektar dengan investasi total sebesar US$ 160 juta sekitar Rp 2,28 triliun (kurs Rp 14.300). Investasi ini murni tidak merogoh kocek negara dan tidak menambah utang pemerintah. Karena memang yang berinvestasi pihak swasta. Hasil listriknya nanti akan dibeli oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN).
'Kebun Angin Sidrap'
Jika kebun angin di Tolo ada di kiri bawah huruf K pulau Sulawesi, maka Sidrap ada di tengah huruf K.
Dari kota Makassar ke PLTB Sidrap berjarak kurang lebih 160 kilometer atau tiga kali bolak balik Jakarta-Bogor. Pemandangan menuju Sidrap mirip sekali dengan jalur mudik di Pantai Utara Jawa. Kiri kanan jalan terdapat sawah dan warung-warung untuk beristirahat, mirip seperti di Indramayu dan Majalengka serta minim penerangan.
Untuk menuju kebun angin, kali ini harus menggunakan id card bertulisan WTG 24. Perjalanan masuk kawasan disambut dengan kerumunan warga yang ingin menyapa Presiden Joko Widodo yang akan meresmikan operasional.
Jalan berkerikil cukup untuk dua mobil. Kiri kanan terdapat pohon mahoni dan pohon jati. Berbeda dengan Tolo, ke kebun angin Sidrap ini mendaki bukit-bukit.
Jadi memang lebih aman jika menggunakan mobil dibandingkan motor. Setelah 10 menit berkendara, akhirnya terlihat tiang dan baling-baling yang sudah terpasang. Di sini sudah banyak dan berjejer turbin-turbin angin yang bisa menghasilkan listrik.
![]() |
Sampai di tempat peresmian, ada suara mirip mesin baling-baling helikopter. Angin juga mulai terasa kencang, terlihat dari bendera Merah Putih yang berkibar kibar yang terpasang di salah satu tiang.
Dari 30 tiang yang sudah terpasang, hanya satu tiang yang baling-balingnya tidak berputar. Konon dimatikan sebentar karena akan ada acara peresmian oleh Presiden.
Tiang turbin angin di kebun angin Sidrap ini memiliki ketinggian 80 meter atau setinggi gedung Sarinah Thamrin yang dulu pernah dijadikan tempat peragaan busana.
Setiap tiang turbin angin memiliki tiga baling-baling dan didirikan di atas menara berbentuk tabung yang terdiri dari 3 bagian. Daya yang dihasilkan sebesar 75 MW akan dialirkan ke Sistem Sulawesi Bagian Selatan yang meliputi Sulsel, Sulbar dan Palu (Sulteng). Dengan total daya 75 MW, maka PLTB Sidrap.
Sebelum diresmikan, detikFinance sempat masuk ke dalam tiang turbin ini. Ada sekitar 11 anak tangga yang harus ditapaki untuk menuju pintu yang mengingatkan dengan pintu masuk Apollo series. Di dalam turbin angin ini terdapat mesin-mesin untuk mengatur listrik dan mengatur nyala turbin.
Selain itu ada tangga manual yang bisa dipanjat untuk sampai ke atas dekat baling-baling. Kemudian juga terdapat lift yang bisa membawa penumpang ke atas.
Kebun angin raksasa ini akhirnya diresmikan oleh Presiden. Menggunakan helm proyek, kemeja putih, celana hitam dan sneakers merah. Jokowi menekan sirine tanda mulai beroperasinya pembangkit listrik tenaga bayu ini.
"Mengucap Bismilah saya resmikan PLTB 75 megawatt ini," kata Jokowi sembari menekan sirene tanda diresmikannya 'kebun angin' Sidrap ini di lokasi, Sidrap, Senin (2/7/2018).
Setelah melakukan penekanan sirene, Jokowi langsung menuju sebuah prasasti untuk melakukan penandatanganan.
Tak mau kalah dengan selebgram, Jokowi pun langsung mengunggah foto ke akun instagramnya.
"Berada di perbukitan Watang Pulu, sore tadi, saya merasa seperti tengah di negeri Belanda. Seperti di Eropa. Padahal Watang Pulu ini di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan sekitar 200 kilometer dari Makassar," ujar Jokowi.
Maklum, Belanda memang negara yang memiliki kincir angin terbesar di dunia.
Jokowi mengaku senang karena kincir-kincir raksasa ini telah berputar dihembus angin.
"Dan perasaan saya ini timbul karena di hadapan saya adalah kincir-kincir angin raksasa yang baling-balingnya berputar dihembus angin. Ya, inilah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap, pembangkit listrik bertenaga angin, yang saya resmikan hari ini," ujar dia.
Baca juga: Sulsel Resmi Punya Dua 'Kebun Angin' Raksasa |