Sakura Garden City merupakan proyek mix use perdana Daiwa House Industry di Indonesia yang mencakup unit apartemen, ruko, perkantoran, hotel, dan rumah sakit di atas lahan seluas 10 hektar.
Presiden Direktur PT Sayana Integra Properti sekaligus Senior Executive Officer of Daiwa House Industry, Nobuya Ichiki, mengatakan pasar properti di Indonesia terus mengalami pertumbuhan positif. Menurutnya, peningkatan permintaan hunian paling banyak berasal dari kalangan muda alias milenial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terletak di pinggir kota yang strategis di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Sakura Garden City hanya berjarak sekitar 3 menit perjalanan menuju Rumah Sakit JIKS, 14 menit ke kawasan industri Jalan Raya Bogor, 18 menit ke CBD TB Simatupang, 30 menit ke Bekasi Barat, dan 33 menit ke CBD Semanggi.
Selain itu, lokasi apartemen juga relatif sangat dekat dengan transportasi umum. Apalagi, letaknya juga tak jauh dari LRT yang saat ini tengah dibangun, sehingga memberikan kemudahan bepergian ke pusat kota.
Proyek superblok tersebut akan mencakup 14 tower, dengan 12 menara merupakan proyek apartemen dengan kapasitas 5.000 unit. Sementara dua tower lainnya berupa proyek komersial seperti hotel, perkantoran, dan fasilitas retail.
Keunggulan lain yang didapat konsumen juga beragam, mulai dari kehidupan nyaman dengan lingkungan asri lantaran tersedianya ruang terbuka besar (lebih dari 60%), dan area hijau untuk menjaga kebugaran fisik dan mental. Dari segi bangunan juga menjadikan aset yang tahan lebih lama, karena dibangun dengan teknologi arsitektur Jepang.
"Untuk nilai investasi jangka panjang sudah pasti menguntungkan lah, apalagi ini masih tahap awal, harga pun masih perdana. Untuk ke depannya pasti meningkat," tutur Chief Marketing Officer PT Sayana Integra Properti.
Dia menjelaskan, dengan harga 20 juta per meter yang bisa dicicil 4 atau 5 juta per bulan hingga jangka waktu bisa lebih dari 15 tahun, membuat kemudahan dalam memiliki hunian yang akan diusung perusahaan Jepang tersebut.
Sebagai raksasa properti di Jepang, Daiwa House sendiri mencatatkan penjualan sebesar US$ 31 miliar di 2017. Berdiri pada tahun 1955 sebagai kontraktor perumahan, perusahaan tersebut terus mengalami pertumbuhan, hingga pada tahun 1970-an Daiwa House berekspansi ke usaha real estate lainnya. (idr/idr)