DKI Impor 10.000 Ton Bawang Putih, Ini Alasannya

DKI Impor 10.000 Ton Bawang Putih, Ini Alasannya

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Kamis, 05 Jul 2018 14:25 WIB
Bawang Putih/Foto: Budi Sugiharto
Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT Food Station Tjipinang Jaya akan mengimpor bawang putih. Kuota impor yang diizinkan sebanyak 10.000 ton hingga akhir 2018.

Kenapa Pemprov DKI impor bawang putih? Menurut Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan impor untuk kebutuhan stabilisasi harga. Artinya, saat terjadi kekurangan pasokan, bawang putih impor akan diguyur ke pasar.


Di sisi lain kebutuhan bawang putih untuk warga DKI masih terpenuhi yaitu 8.000 ton sebulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebutuhan di DKI sekitar 8.000 ton sebulan. Itu Food Station mengemban amanah dari Kementan dan kemendag sebagai pionir menjaga stabilisasi harga dan pasokan sekaligus ngasih contoh mengurangi ketergantungan dengan tanam 5% dari impor," katanya kepada detikFinance, Kamis (5/7/2018).


Arief menjelaskan penanaman bawang putih tersebut akan dilakukan di beberapa daerah, seperti Bogor dan Cianjur dengan luas tanam 167 hektar.


"Jadi mengembangkan produk salah satunya bawang putih dan kita dukung Kementan untuk melakukan tanam jadi bekerjasama dengan koperasi dan gapoktan Bogor dan Cianjur Totalnya harus 167 hektar,"kata Arief.

Sementara itu, pada tahap awal impor tersebut akan dilakukan sebanyak 290 ton yang masuk pada bulan ini. (hns/hns)

Hide Ads