DKI Jakarta Impor 10.000 Ton Bawang Putih dari China

DKI Jakarta Impor 10.000 Ton Bawang Putih dari China

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Jumat, 06 Jul 2018 09:04 WIB
DKI Jakarta Impor 10.000 Ton Bawang Putih dari China
Foto: Budi Sugiharto
Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya akan mengimpor bawang putih. Rencananya, bawang tersebut akan diimpor sebanyak 10.000 ton.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi mejelaskan impor tersebut diamanahkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk menstabilkan harga bawang putih.

Seperti diketahui, Indonesia selalu mengimpor bawang putih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah, dirangkum detikFinance, Jumat (6/7/2018) begini fakta-fakta soal impor bawang putih DKI dari China:

Arief memaparkan pada dasarnya pihaknya sudah mengantongi izin impor sebanyak 10.000 ton bawang putih.

Impor itu tidak sekaligus, tapi akan bertahap mulai Juli ini. Tahap pertama akan masuk 290 ton, hingga nanti mencapai 10.000 ton sampai akhir tahun ini.

"Rencana masuknya Juli sudah mulai coba masuk 10 kontainer. Satu kontainer itu 29 ton jadi itu totalnya 290 ton," kata Arief kepada detikFinance, Kamis (5/7/2018).

Bawang putih tersebut dipasok dari China. Arief mengatakan impor bawang putih juga dibarengi kewajiban tanam bibit bawang putih sebanyak 5% dari total kuota impor.

Aturan tersebut dikeluarkan Kementerian Pertanian untuk mendorong produksi bawang putih di dalam negeri.

"Jadi ini bakal paralel ya saat kita impor kita juga bakal tanam. Totalnya bakal ada 1000 ton yang kita tanam," jelasnya.

Arif menambahkan impor ini untuk menjaga stabilisasi harga bawang putih di DKI Jakarta sekaligus upaya mengurangi ketergantungan untuk impor.

"Food Station ini mengemban amanah dari Kementan (Kementerian Pertanian) dan Kemendag (Kementerian Perdagangan) untuk sebagai pionir menjaga stabilisasi harga dan dan pasokan bawang putih di DKI. Jadi kita mau kasih contoh mengurangi ketergantungan, jadi mau contoh tanam 5% dari impor," tutur Arief.

Arief menjelaskan saat ini pihaknya sedang memilih perusahaan eksportir bawang putih dari China.

"Impornya sedang jajaki kemungkinan dari China, Shandong, karena kan selama ini selalu dari China," katanya saat berbincang kepada detikFinance, Kamis (5/7/2018).

Lebih lanjut, ia memaparkan proses tersebut akan selesai dalam waktu dekat, sehingga setelah verification order, komoditas tersebut langsung dapat dikirim ke Indonesia pada Juli ini.

Rencananya, tahap awal impor akan dilakukan sebanyak 290 ton atau setara dengan 10 kontainer.

"China kita dalam proses mulai verification order kalau sudah ok kita shipping. Itu masuknya Juli sudah mulai coba masuk 10 kontainer, satu kontainer itu 29 ton jadi itu totalnya 290 ton," jelasnya.

Sementara itu, pihaknya juga akan melakukan wajib tanam bawang putih 5% dari total yang diimpor. Aturan tersebut dikeluarkan Kementerian Pertanian untuk mendorong produksi bawang putih di dalam negeri.

"Jadi ini bakal pararel ya saat kita impor kita juga bakal tanam. Totalnya bakal ada 1000 ton yang kita tanam," jelasnya.

Menurut Arief impor untuk kebutuhan stabilisasi harga. Artinya, saat terjadi kekurangan pasokan, bawang putih impor akan diguyur ke pasar.

Di sisi lain kebutuhan bawang putih untuk warga DKI masih terpenuhi yaitu 8.000 ton sebulan.

"Kebutuhan di DKI sekitar 8.000 ton sebulan. Itu Food Station mengemban amanah dari Kementan dan kemendag sebagai pionir menjaga stabilisasi harga dan pasokan sekaligus ngasih contoh mengurangi ketergantungan dengan tanam 5% dari impor," katanya kepada detikFinance, Kamis (5/7/2018).

Arief menjelaskan penanaman bawang putih tersebut akan dilakukan di beberapa daerah, seperti Bogor dan Cianjur dengan luas tanam 167 hektar.

"Jadi mengembangkan produk salah satunya bawang putih dan kita dukung Kementan untuk melakukan tanam jadi bekerjasama dengan koperasi dan gapoktan Bogor dan Cianjur Totalnya harus 167 hektar,"kata Arief.

Pemrov DKI Jakarta rencananya akan mengimpor bawang putih sebanyak 870 ton pada Juli ini.

Arief mengatakan telah mengantongi izin impor bawang putih tersebut. Dia menjelaskan, sepanjang Juli akan masuk 30 kontainer, dalam satu kontainer berisi 29 ton bawang putih, sehingga totalnya 870 ton.

Tahap awal untuk kiriman Juli akan masuk 10 kontainer terlebih dulu.

"Rencana masuknya Juli sudah mulai coba masuk 10 kontainer. Satu kontainer itu 29 ton jadi itu totalnya 290 ton," katanya saat dihubungi detikFinance, Kamis (5/7/2018).

Arief menambahkan pengadaan bawang putih dibarengi kewajiban tanam bawang putih sebesar 5% dari jumlah impor. Pihaknya pun telah menyiapkan lahan seluas 167 hektar.

"Jadi mengembangkan produk salah satunya bawang putih dan kita dukung Kementan (Kementerian Pertanian) untuk melakukan tanam jadi bekerja sama dengan koperasi dan gapoktan Bogor dan Cianjur Totalnya harus 167 hektar," tutupnya.

Kira-kira harga bawang putih tersebut bakal mencapai berapa per kilogram (kg) saat beredar di pasar nanti?

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi mengatakan harga bawang putih dari China dibanderol antara Rp 5.000 sampai Rp 6.000 per kilogram (kg), namun keluar dari pelabuhan harganya naik menjadi Rp 8.000 hingga Rp 11.000 per kg.

Kemudian, saat beredar di pasar harganya naik lagi menjadi Rp 23.000/kg.

"Harganya di sana (China) itu Rp 5.000 sampai Rp 6.000/kg. Kalau sudah sampai di sini, keluar pelabuhan itu Rp 8.000 sampai Rp 10.000 per kg, ya paling mahal Rp 11.000 per kg," katanya kepada detikFinance, Kamis (5/7/2018).

"Kalau normalnya sudah di pasar itu Rp 23.000/kg," terang Suwandi.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengimpor bawang putih asal China. Nantinya, bawang tersebut akan didistribusikan ke pasar tradisional di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Arief menjelaskan impor tersebut untuk menstabilkan harga, khususnya di Jakarta.

"Kita mau menjalankan ini membantu Kementan menstabilkan harga khususnya di Jakarta," jelasnya saat dihubungi detikFinance, Kamis (5/7/2018).

Arief menambahkan bawang tersebut akan didistribusikan ke PD Pasar Jaya hingga pasar tradisional yang tersebar di Jabodetabek.

Food Station mengimpor bawang putih 10.000 ton dari China. Pada tahap awal, bawang tersebut akan masuk di Juli ini sebanyak 870 ton.

"Rencana masuknya Juli sudah mulai coba masuk 10 kontainer. Satu kontainer itu 29 ton jadi itu totalnya 290 ton. Untuk Juli kira-kira 30 kontainer jadi 870 ton," terang Arief.


Hide Ads