Kontribusi lifting tersebut salah satunya dari anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP 70.031 barel/hari dan Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd 30.489 barel/hari.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi menjelaskan lifting minyak yang tak capai target itu karena sumur minyak tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dia menuturkan, tidak tercapainya target karena ditopang masalah manajerial, sehingga, kinerja lifting menjadi tidak optimal.
"Dari diskusi-diskusi sudah ditanyakan oleh kami apa problem di sana. Karena dalam suatu perusahaan instruksi direksi tidak dilaksanakan di bawah jadi masalah. Ini yang banyak terjadi di sana. Lebih ke personelnya itu masalahnya, direksi oke tapi ke bawah tidak sepenuhnya jalan," jelas Amien.
Sebagai informasi, APBN 2018 menargetkan lifting migas tahun ini mencapai 2 juta barel setara minyak (BOEPD). Namun, realisasi sampai Juni baru bisa mencapai 1,923 juta BOEPD atau 96% dari target. (hns/hns)