Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan langkah ini dilakukan Kementerian Perhubungan untuk membangun pusat perekonomian di kawasan Kalimantan Barat
"Salah satu fungsi prasarana infrastruktur yang dibangun dan kali ini PT Pelindo II dengan mebangun Terminal Kijing, kita sangat antusias memberikan bantuan dan berperan untuk mewujudkan konektifitas logistik di tanah air," kata dia di acara Persiapan Realisasi Pembangunan Termina Kijing, Kementerian Perhubungan, Kamis (12/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, Teminal Kijing akan dikembangkan dengan konsep digital port yang dilengkapi peralatan bongkar muat modern. Sejak awal Terminal Kijing dirancang untuk memfasilitasi kegiatan bongkar muat kapal-kapal besar.
"Harapannya dengan adanya konetivitas Indonesia di bagian barat dan kita tau Kalimantan Barat dan sekitarnya merupakan ekonomi yang sangat maju dan ditandai dengan Pontianak yang sangat maju," papar dia.
Sebagai informasi, siang tadi PT Pelindo II menandatangani Perjanjian Konsesi Pembangunan dan Pengusahaan Jasa Kepelabuhanan Terminal Kijing, Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat. Jangka waktu perjanjian konsesi tersebut akan berlangsung selama 69 tahun.
Poyek pembangunan ini menjadi salah satu proyek strategis nasional. Terminal Kijing akan menjadi pelabuhan berstandar internasional terbesar di Kalimantan. Keberadaannya akan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sehingga akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.
Saat ini pembangunan Pelabuhan Terminal Kijing baru mulai dibangun setelah sebelumnya dirancang sejak tahun April 2017. Sementara itu mengenai target penyelesaian Pembangunan Terminal Kijing akan mulai beroperasi di akhir tahun 2019. (dna/dna)