Darmin Kembali Kumpulkan Menteri Bahas Investasi dan Ekspor

Darmin Kembali Kumpulkan Menteri Bahas Investasi dan Ekspor

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 13 Jul 2018 10:14 WIB
Foto: Puti Aini Yasmin/detikFinance
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution kembali memanggil beberapa menteri kabinet kerja untuk melakukan rapat koordinasi (rakor) di kantornya.

Rakor yang akan dipimpin Darmin itu mengenai pengembangan investasi dan ekspor. Hal ini juga menjadi salah satu upaya membenahi ekonomi nasional yang masih dibayangi ketidakpastian global.

Rakor yang diagendakan 09.30 WIB ini baru dihadiri oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Rapat tersebut digelar di ruang rapat Mahakam lantai III, Gedung Ali Wardhana, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mau rapat soal investasi dan ekspor," kata Airlangga di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (13/7/2018).


Selain Airlangga, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun sesuai agenda kerjanya akan mengikuti rapat pengembangan investasi dan ekspor.

Rakor ini juga menjadi kelanjutan dari rapat yang dilakukan pada tanggal 6 Juli 2019. Pada saat itu, dihadiri Airlangga dan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.

Sebagai informasi, pemerintah mencatat sepanjang 2017 investasi yang masuk ke Indonesia sebesar US$ 42,6 miliar dengan jumlah proyek 1.054. Capaian ini mengalami kenaikan sebesar 23,7% dibanding tahun 2016.

"Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif serta memberikan kemudahan berbisnis di dalam negeri agar para investor meningkatkan penanaman modalnya di Indonesia dalam membangun perekonomian nasional yang lebih inklusif dan berkualitas," kata Airlangga beberapa waktu lalu.


Sektor perindustrian berhasil memberikan kontribusi tertinggi terhadap realisasi investasi di sektor ini mencapai US$ 21,6 miliar dengan jumlah 256 proyek. Sementara itu, sektor pariwisata menyumbang sebesar US$ 17 miliar dengan 159 proyek, pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) US$ 1,2 miliar dengan 98 proyek. (ara/ara)

Hide Ads