RI Caplok 51% Saham Freeport Rp 53 T, Murah atau Mahal?

RI Caplok 51% Saham Freeport Rp 53 T, Murah atau Mahal?

Moch Prima Fauzi - detikFinance
Jumat, 13 Jul 2018 17:57 WIB
Foto: Reuters/Antara Foto/Muhammad Adimaja
Jakarta - Pemerintah telah resmi memulai akuisisi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi 51%. Nilai akuisisi untuk mencaplok saham Freeport Indonesia mencapai US$ 3,85 miliar atau sekitar Rp 53,9 triliun (kurs Rp 14.000).

Namun, apakah harga tersebut sudah pas?

Menurut sumber yang dikutip detikFinance, Inalum yang mengeksekusi akuisisi tersebut dengan harga Rp US$ 3,85 miliar tidaklah mahal. Pasalnya menimbang proyeksi laba bersih PTFI, pihaknya sudah bisa melunasi utang dalam jangka waktu yang tergolong singkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu tidak. Proyeksi laba bersih PTFI setelah 2022 akan di atas US$ 2 miliar per tahun. Jika kita punya 51% maka kita akan dapat sekitar US$ 1 miliar. Cukup untuk melunasi utang dalam 4 hingga 5 tahun," demikian dalam sumber tersebut, Jumat (13/7/2018).


Apalagi, sumber tersebut menyebutkan cadangan terbukti yang dimiliki PTFI sekitar US$ 150 miliar yang terdiri dari tembaga, emas dan perak. PTFI memiliki cadangan terbukti (proven) dan cadangan terkira (probable) untuk tembaga sebesar 38,8 miliar pound, emas sebesar 33,9 juta toz (troy ounce) dan perak sebesar 153,1 juta toz


Sebelumnya diberitakan, proses akusisi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sudah dapat dilakukan oleh pemerintah. Hal itu ditandai usai penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara PT Inalum (Persero) dengan Freeport McMoran selaku induk dari PTFI.

Penandatangan HoA ini dilakukan langsung oleh Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunadi Sadikin dengan CEO Freeport McMoran Richard Adkerson di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (12/7) kemarin. (mul/ega)

Hide Ads