Mewakili pemerintah hadir Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Ketua Satgas Pangan Polri, Irjen (Pol) Setyo Wasisto. Rapat yang berlangsung sekitar 3 jam itu membahas seputar harga telur ayam mahal.
"Banyak faktor yg bisa mempengaruhi, bicara mengenai tingkat produktivitas ayam sendiri atas telornya yg macam-macam penyebab. ini juga dilakukan penelitian oleh dinas dan kementerian kita sepakat kurangi kadar obat-obatan agar lebih sehat terutama antibiotik tapi cukup berisiko," kata Enggartiasto di Kementerian Perdagangan, Senin (16/7/2018)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengenai tingkat produktivitas dari ayam dan telurnya itu yang macam macam. Penyebabnya ini juga dilakukan penelitian dari dinas sampai kementerian. Kita sepakat mengurangi kadar obat obatan supaya lebih sehat terutama mengurangi antibiotik tingkat meski nantinya akan rawan mengenai tingkat kematian dan produktifitas namun kualitasnya akan jauh lebih baik," kata Enggartiasto.
"Karena ada juga cuaca ekstrim. Kita lihat di Dieng bersalju, kemudian dari sisi suplai ke pasar sampai ke langsung di konsumen itu terjadi pengurangan suplai produksi karena masa libur yang panjang," lanjutnya.
Sebagai informasi detikFinance menelusuri harga di situs info pangan DKI Jakarta, harga untuk satu kilogram telur di Kawasan Pulo Gadung mencapai Rp 31.000, sedangkan harga rata -rata telur Senin, 16 Juli 2018 mencapai Rp 28.395/kg di DKI Jakarta. (hns/hns)