Gara-gara Harga Telur Naik, Konsumen Kurangi Porsi Pembelian

Gara-gara Harga Telur Naik, Konsumen Kurangi Porsi Pembelian

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Jumat, 13 Jul 2018 16:17 WIB
Foto: Puti Aini Yasmin/detikFinance
Jakarta - Lonjakan harga telur ayam membuat konsumen mengurangi porsi pembelian. Seperti diceritakan Endah, pedagang telur ayam di Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat.

Menurut Endah, langganannya yang pemilik warung makan, mengurangi porsi pembelian telur dari biasanya 4 kilogram (kg) menjadi 3 kg.


"Langganan biasanya beli 4 kg buat jualan di warungnya tapi sekarang beli 3 kg katanya mahal takut pembelinya ngeluh juga," katanya kepada detikFinance, Jumat (13/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di lapaknya Endah menjual telur ayam seharga Rp 29.000/kg, naik lagi Rp 1.000 dari harga sebelumnya Rp 28.000/kg.


Endah mengatakan informasi yang dia peroleh harga telur ayam naik lantaran peternak mengganti ayam petelur tua dengan yang baru.

"Iya ayam petelur yang sudah tua pas Lebaran dipotongin sekarang diganti kan sama yang baru tapi masih sedikit produksinya," kata Endah.


Mustaim, pedagang telur ayam di Pasar Gondangdia menjelaskan yang sama. Menurutnya kenaikan harga telur lantaran peternak mengganti ayam-ayam petelur tua dengan yang baru.

Alhasil, pasokan telur ayam tersendat karena ayam-ayam pengganti belum memproduksi telur.


"Iya pas Lebaran kan ayam-ayam petelur yang sudah tua dipotong tuh. Nah diganti ayam baru itu belum bertelur," kata Mustaim.

Di lapaknya, Mustaim menjual telur ayam seharga Rp 29.000/kg, naik Rp 1.000. (hns/hns)

Hide Ads