Subsidi Energi Ditambah, Sri Mulyani: Jaga Daya Beli Masyarakat

Subsidi Energi Ditambah, Sri Mulyani: Jaga Daya Beli Masyarakat

Hendra Kusuma - detikFinance
Selasa, 17 Jul 2018 17:38 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, proyeksi kenaikan anggaran subsidi energi sampai akhir tahun 2018 dikarenakan berbagai macam alasan, salah satunya adalah menjaga daya beli masyarakat.

Hal itu diungkapkan usai rapat kerja bersama Banggar DPR tentang realisasi kinerja APBN 2018 pada semester I, di gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/7/2018).

"Secara overall, kita lihat policy ini adalah untuk menjaga daya beli masyarakat," kata Sri Mulyani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan prognosis semester II APBN 2018, anggaran belanja subsidi sampai akhir tahun akan menjadi Rp 163,49 triliun atau 173,0% dari penetapan awal yang sebesar Rp 94,52 triliun. Adapun, rincian proyeksi sampai akhir tahun untuk subsidi BBM dan elpiji 3 kg menjadi Rp 103,49 triliun, subsidi listrik Rp 59,99 triliun.



Sri Mulyani menjelaskan, proyeksi pembengkakan anggaran subsidi energi sampai akhir 2018 ini juga sudah didiskusikan dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

"Kita membahas bersama Menteri ESDM dan BUMN beserta Pertamina dan PLN untuk melihat kondisi keuangan mereka dan penetapan bahwa kenaikan subsidi per liter diperkirakan dibutuhkan," jelas dia.

Koordinasi itu, lanjut Sri Mulyani, untuk menjaga neraca keuangan Pertamina dan PLN tetap dalam kondisi yang sehat.

Selain itu, kenaikan proyeksi anggaran subsidi energi juga untuk menjaga momentum pertumbuhan dan stabilitas ekonomi dari tekanan yang berasal dari eksternal.

"Kita melakukan hitungan ini dan kita berharap dari Kementerian ESDM akan tetap berkomunikasi dengan dewan mengenai kenaikan alokasi subsidi ini," tutup dia.

(eds/eds)

Hide Ads