Ia memberikan sejumlah catatan bagi masyarakat untuk menilai apakah divestasi 51% saham Freeport hoax atau bukan?
Catatan pertama yang diberikan Said Didu adalah, operasi PTFI di Indonesia tidak berhenti setelah adanya divestasi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, dia mengatakan, indikator kedua adalah melihat kesanggupan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk mengelola tambang Freeport setelah 51% sahamnya diambil alih.
"Kedua pengelolaan workable dapat dilaksanakan. Jadi bukan idealisme bahasanya bangku kuliah," ujarnya.
Dari situ bisa terlihat bahwa tak semata diambil alih sahamnya, tapi juga diambil alih pengelolaannya yang bisa berkontribusi pada pendapatan negara.
"Indikator ketiga provitable Indonesia. Keempat bahwa memang memberikan dampak signifikan pada pendapatan Papua," ungkapnya. (dna/dna)