.webp)
"Tadi juga kami memperkenalkan satu voice assistant, fitur baru yang kita beri nama GINA. GINA ini kepanjangan dari Agen Perlindungan Perkerja Indonesia," kata Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto dalam acara Rakernas di Batu, pada Rabu (18/7/2018).
Agus mengatakan, inovasi terbarukan ini dapat diakses dengan mudah melalui smartphone. Inovasi terbaru ini nantinya dapat diakses dengan bantuan google assistant, dengan mengucapkan 'ok google, bicara dengan GINA'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya menurut Agus, GINA akan siaga 24 jam membantu peserta atau calon peserta mendapatkan informasi yang dibutuhkan, terkait dengan program jaminan sosial ketenagakerjaan. Menurutnya, inovasi ini adalah upaya BPJS Ketenagakerjaan untuk hadir berinteraksi dan mudah dijangkau oleh masyarakat.
"Saat ini sedang kita kembangkan sudah hampir final. Kita sedang menambahkan library sebanyak-banyaknya sehingga kalau masyarakat bertanya, kita akan bisa menjawab," lanjutnya.
Sampai saat ini Agus menjelaskan bahwa persiapan inovasi GINA ini sudah hampir selesai. Dirinya mengatakan sudah membekali GINA dengan 600 daftar tanya jawab dan masih terus disempurnakan.
"Sekarang sudah ada 600 daftar tanya jawab, kita akan lengkapi terus. Nah masyarakat kalau mau menanyakan segala sesuatu terkait dengan BPJS Ketenagakerjaan cukup tanya dengan handphonenya, maka handphone otomatis akan menjawab. Yang menjawab adalah GINA," terangnya.
Mengenai waktu peluncurannya, Agus mengatakan akan meluncurkan GINA dalam waktu dekat ini.
"GINA akan kita perkenalkan dan kita luncurkan dalam waktu dekat, insyaallah dalam bulan Agustus," kata Agus.
Selain inovasi GINA, terobosan-terobosan lainnya juga dilakukan BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan kemudahan dan akses kepada peserta, di antaranya yaitu dengan meluncurkan beberapa fitur digital, seperti aplikasi berbasis mobile BPJSTKU.
Aplikasi BPJSTKU dapat memberikan kemudahan kepada peserta untuk mendapatkan informasi mengenai kepesertaan pekerja, hingga melaporkan ketidaksesuaian data kepesertaan, maupun pelaporan perusahaan.
Agus melanjutkan, dengan inovasi ini peserta juga bisa mengakses kartu digital BPJS Ketenagakerjaan melalui aplikasi BPJSTKU. Dari inovasi-inovasi tersebut, Agus mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk mencapai target pertumbuhan agresif 2019.
"Ini semua adalah dalam rangka kita memperkuat infrastruktur di BPJS Ketenagakerjaan, untuk memperkuat operasional BPJS Ketenagakerjaan dalam rangka bisa mencapai dan mendukung sasaran kerja 2019, yaitu pertumbuhan yang agresif," pungkas Agus. (idr/idr)
