Kumpulkan Menteri, Jokowi Rapat Percepatan Biodiesel

Kumpulkan Menteri, Jokowi Rapat Percepatan Biodiesel

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 20 Jul 2018 10:40 WIB
Foto: Jokowi rapat bahas Asian Games (Dika-detikcom)
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengumpulkan beberapa menteri kabinet kerja di Kantor Presiden. Undangan tersebut untuk melaksanakan rapat terbatas (ratas).

Jokowi sendiri yang memimpin ratas tentang percepatan pelaksanaan mandatori biodiesel. Rapat sendiri berjalan sekitar pukul 10.00 WIB.

"Pagi hari ini akan dibahas dalam rapat terbatas ini adalah mengenai percepatan pelaksanaan mandatory biodiesel," kata Jokowi saat membuka ratas, Jakarta, Jumat (20/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menilai Indonesia perlu melakukan percepatan penggunaan biodiesel dan energi baru terbarukan karena saat ini penggunaan energi fosil masih sangat dominan dari bauran energi nasional, sedangkan pemanfaatan energi baru terbarukan masih sangat kecil.

"Kita tidak boleh hanya tergantung kepada energi fosil semata karena suatu saat energi fosil akan habis," tambah dia.



"Ini saya kira sudah beberapa kali kita bicarakan mengenai ini dan saya hanya melihat implementasi di lapangan ini betul-betul belum sesuai yang kita harapkan," sambung dia.

Jokowi melanjutkan, percepatan pelaksanaan mandatori biodiesel ini juga memberikan dampak positif bagi neraca perdagangan, sebab akan mengurangi ketergantungan impor minyak.

"Artinya juga akan menghemat devisa atau ada penghematan Devisa di sini.
Saya mendapatkan informasi bahwa setiap hari kalau ini bisa kita lakukan kita kan hemat kurang lebih 21 juta US Dollar per hari," ujar dia.

Oleh karena itu, Mantan Wali Kota Solo ini akan terus memonitor implementasi komitmen peningkatan biodiesel di Indonesia dan bukan hanya sekedar target di atas kertas.

"Akan saya lihat terus apakah implementasi pelaksanaan ini betul-betul menjadi komitmen kita bersama tidak berhenti pada target di atas kertas tetapi betul-betul menjadi komitmen kuat untuk setiap Kementerian, lembaga, BUMN," tutup dia.


(eds/eds)

Hide Ads