Selama puluhan tahun mereka hanya menikmati penerangan dari pelita atau biasa dikenal dengan lampu teplok. Sumber listrik berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 100 kwp.
![]() |
PLTS ini masuk ke dalam program Papua Terang, dan sudah menyasar 51 desa di pedalaman Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pembangunan infrastruktur kelistrikan di Enem ini menelan investasi senilai Rp 8,72 miliar. Di acara yang sama, General Manager PLN Papua dan Papua Barat Ari Dartomo mengatakan PLTS yang dipusatkan di Desa Enem juga akan menerangi 2 kampung lainnya, yakni Desa Rep, dan Desa Paedam.
"Bahwa launching di 51 desa pada saat ini kita pusatkan di Desa Enem dimana kita bersama dengan kampung yang lain, Kampung Rep dan Paedam," ujarnya.
![]() |
Untuk di Desa Enem sudah ada 41 pelanggan yang tersambung, Desa Paedam 56 pelanggan, dan Desa Rep 83 pelanggan.
"Kita pusatkan di sini (Desa Enem) untuk memastikan bahwa listrik yang sudah kita bangun sudah berfungsi baik, bisa layani masyarakat dengan baik. Yang pasti bisa memberi nilai tambah dan hidup yang baik," tambah Ari.
![]() |