"Kita dorong terus produktivitas kelapa di sini. Indonesia kan produsen kelapa terbesar dunia dengan produksi per tahun 18 juta ton. Kalau kita bisa tingkatkan sedikit saja, syukur-syukur 0,5 juta ton, tidak ada lagi yang bisa kejar produksi kelapa Indonesia," kata Amran dalam keterangan tertulis, Rabu (25/7/2018).
Baca juga: Kementan Sebut Harga Daging Ayam Mulai Turun |
Menurutnya, untuk meningkatkan pendapatan petani tidak bisa hanya mengandalkan produktivitas, melainkan perlu ada nilai tambah melalui industri pengolahan. "Yang terpenting bagi petani adalah ada jaminan hasil produksi mereka dibeli dan diserap oleh pasar," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kegiatan ini, Amran meninjau pengolahan seluruh bagian kelapa tanpa ada yang terbuang. Adapun hasil olahannya yaitu berupa karpet, media tanam, minyak kelapa, tepung kelapa, arang, briket, dan olahan lainnya. "Produk-produk tersebut diekspor ke Rusia, Eropa, Tiongkok, Brazil, Paraguay, hingga Mesir," pungkas Amran.
Sementara itu sebagai informasi, dari 12 kecamatan yang ada di Touna, terdapat dua kecamatan yang memiliki produksi kelapa tertinggi, yaitu Ampana Tete dan Ampana Kota. Di tempat ini Kementan mendorong dua produk unggulan, yaitu jagung dan kelapa agar bisa menggunakan lahan secara berdampingan, melalui sistem tumpang sari. (ega/hns)