Ia tiga hari lalu masih menjual telur ayam dengan harga Rp 29.000/kg. Saat ini, perlahan telur mulai turun tipis menjadi Rp 27.000 karena pasokan utama sudah menurunkan harga yang lebih murah.
"Sekarang sudah bisa jual Rp 27.000, bahkan kalau ada yang tawar bisa Rp 26.000 tapi kan nggak semua nawar. Harga telur kemarin di toko eceran bisa Rp 31.000 kalau di kitanya jual Rp 29.000," kata dia kepada detikFinance, Rabu (25/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kementan Sebut Harga Daging Ayam Mulai Turun |
Ia menjelaskan ia mengambil pasokan telur langsung dari Blitar Jawa Timur yang datang setiap beberapa hari sekali untuk mengisi stok jualannya. Ia mengaku untuk pertama kalinya menjual telur sampai harga Rp 29.000 padahal harga normalnya yaitu hanya Rp 20.000-23.000.
"Orangtua saja sudah 10 tahun jualan telur baru tuh kemarin jual telur Rp 29.000/ kg. paling mahal itu telur ya Rp 25.000/kg ini sampai mahal banget. Kata bapak saya ini pertama kalinya telur semahal ini," kata dia.
Sebelumnya dua minggu lalu Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memberi waktu seminggu kepada pedagang memangkas harga telur ayam. Dua minggu lalu harga telur ayam masih tinggi berkisar antara Rp 28.000/kilogram (kg) hingga Rp 30.000/kg.
"Kita sepakat memberikan waktu satu minggu. Kalau nggak ada tren penurunan terus, kami menyiapkan langkah-langkah untuk melakukan intervensi pasar. Langkah intervensi ini dilakukan dengan meminta integrator ini mengeluarkan stoknya dan kita akan menjual langsung di pasaran seperti operasi-operasi pasar," kata pria yang akrab disapa Enggar itu.
Selanjutnya telur ayam akan dijual sesuai harga acuan menurut peraturan Mendag. Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 27 Tahun 2017 mencatat harga pembelian telur ayam di peternak Rp 18.000/kg, dan di konsumen dijual Rp 22.000/kg. (dna/dna)