"Buton Utara punya keunggulan daerah dalam mengembangkan padi organik. Kita dorong untuk untuk menaikkan produksi hingga seribu persen, dari sebelumnya hanya 5 ratus hektare menjadi 5 ribu," kataAmran, dalam keterangan tertulis, Jum'at (27/7/2018).
Amran pun mendukung pengembangan Buton Utara menjadi kabupaten organik sebab prioritas bantuan Kementan pun diarahkan ke sana. Kemudian, ia menjanjikan akan memberikan bantuan bibit untuk 5.000 hektare pengembangan padi organik berikut pupuk organiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling lambat dua minggu sudah tiba di sini," tegas Amran.
Selain itu, tambahan bantuan traktor besar menjadi total 8 unit, tambahan hand tractor menjadi total 26 unit, juga combine harvester sebanyak 5 unit.
"Tolong Pak Kadis bentuk brigade alsintan agar terus bisa dimanfaatkan untuk rakyat. Jangan sampai disimpan dan tidak produktif," jelas Amran.
Amran mengaku pihaknya bisa meningkatkan bantuan lagi jika bantuan diberikan kali ini berhasil meningkatkan produktivitas padi organik di Buton Utara. Ke depan, produktivitas ini juga diproyeksi bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Harga padi organik kalau sudah dikemas dengan cukup baik seperti ini dan diekspor bisa sekitar Rp 100 ribu. Ini bisa mengangkat kesejahteraan petani, kami bantu dari pusat," pungkas Amran.
Masyarakat Buton Utara lebih mudah menerima sosialisasi dan edukasi. Sebab, sejak 2017 lalu, Pemerintah Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara, mencanangkan diri sebagai kabupaten pertanian organik. Hal tersebut sudah dituangkan dalam peraturan bupati, hingga prioritas anggaran pertanian dari APBD. Ada 10 varietas tanaman padi jenis beras merah organik di daerah ini, diantaranya adalah beras merah dan beras hitam.
(mul/mpr)