Upaya Pemerintah Ratakan Pembangunan Lewat Dana Desa

Upaya Pemerintah Ratakan Pembangunan Lewat Dana Desa

Nabilla Nufianty Putri - detikFinance
Sabtu, 28 Jul 2018 16:45 WIB
Foto: Kemendes PDTT
Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan pemerintah Indonesia tengah gencar mengatasi kesenjangan, salah satunya melalui program dana desa.

Dana desa adalah program pemerintah yang menyalurkan dana langsung ke desa. Program ini telah berjalan sejak tahun 2015 dengan memberikan total anggaran ke desa Rp 20,8 triliun, tahun 2016 Rp 46,9 triliun, tahun 2017 Rp 60 triliun, dan tahun 2018 Rp 60 triliun.

Menurutnya saat usai menyerahkan obor Asian Games secara estafet di Halaman Kantor Walikota Sorong, Papua Barat, Jumat (27/7), dana desa juga disalurkan dalam rangka mengejar pemerataan ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia telah menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor 16 dunia. Presiden (Joko Widodo) bekerja keras untuk melakukan pemerataan," ujar Eko dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/7/2018).


Ia mengatakan, untuk mengurangi kesenjangan dan mencapai pemerataan, pemerintah memberikan anggaran dengan porsi yang lebih besar kepada daerah. Porsi anggaran ini akan selalu ditingkatkan sesuai dengan kesiapan daerah.

Bahkan, Indonesia adalah negara besar dengan jumlah desa yang cukup fantastis yakni 74.957 desa, dan terdiri lebih dari 17.000 pulau.

"Presiden Joko Widodo merasa Indonesia adalah negara yang sangat besar. Karenanya perlu pembangunan yang merata," ujarnya.

Ia mengajak seluruh warga Indonesia untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, RAS, dan agama. Karena sejumlah peneliti memprediksi Indonesia pada tahun 2050 akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor 4 dunia setelah China, Amerika, dan India.

"Jangan sampai karena perbedaan pilihan politik kita pecah. Kita boleh memilih siapapun pilihan kita. Setelah terpilih kita harus menerima hasil pilihan tersebut. Jangan sampai terpecah-pecah agar Indonesia bisa menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor 4 dunia," ujarnya.



Terkait hal tersebut Menteri Eko mengapresiasi prestasi kota Sorong karena pertumbuhan ekonomi Kota Sorong merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi kabupaten atau kota tertinggi di Indonesia saat ini yang berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 11,8 persen.

"Di Sorong pembangunannya luar biasa. Anak-anaknya cerdas dan luar biasa sekali," ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Wali Kota Sorong, Lambert Jimau mengakui, potensi sumber ekonomi Kota Sorong terletak pada kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Sehingga, tingginya pertumbuhan ekonomi Kota Sorong diarmadai oleh sektor jasa dan pariwisata. (mul/mpr)

Hide Ads