Garuda Evaluasi 11 Rute yang Tak Bikin Untung

Garuda Evaluasi 11 Rute yang Tak Bikin Untung

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 30 Jul 2018 19:07 WIB
Foto: (Afif/detikTravel)
Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan melakukan restrukturisasi 11 rute yang dianggap merugikan. Hal itu dalam rangka mencapai target perolehan laba di tahun ini.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan, sebelumnya jumlah rute Garuda Indonesia yang biaya operasionalnya lebih besar dari pendapatan berjumlah 22 rute. Kemudian perseroan melakukan restrukturisasi menjadi hanya 11 rute.

"Itu yang tidak bisa kita cover dari sisi biaya operasional," tuturnya di Kantor Garuda Indonesia Kebon Sirih, Jakarta, Senin (30/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Untuk sisa 11 rute yang merugikan itu perseroan akan melakukan pengurangan. Namun bukan berarti jumlah rute Garuda Indonesia akan berkurang. Perseroan juga akan membuka rute-rute baru yang potensial.

"Kemungkinan bagaimana kita bisa menurunkan lagi mudah-mudahan dari 11 tadi bisa berkurang. Tapi bukan berarti 11 rute itu akan kita tutup, tapi kita restrukturisasi kita tambah satu daerah tambahan kita. Kita kembangkan lagi rute tambahan di sana jadi itu mungkin beberapa hal yang bisa kita lakukan," terangnya.

Pada periode Januari-Juni 2018 Garuda Indonesia sendiri telah membuka lima rute baru di antaranya Makassar-Palembang, Ambon-Bau Bau, Jakarta-Sorong, Denpasar-Mumbai, dan Makassar-Medan-Medina.


Selain itu Garuda Indonesia juga menambah tiga destinasi baru yakni Denpasar-Xi'an, Denpasar-ZhengZhou, dan Makassar-Selayar.

Tahun ini Garuda Indonesia menargetkan bisa mencetak laba bersih sekitar US$ 8-10 juta. Namun target itu ditinjau kembali melihat adanya depresiasi nilai tukar rupiah dan naiknya harga bahan bakar avtur.


Saksikan juga video 'Kali Kelima Garuda Indonesia Raih Gelar World's Best Cabin Crew':


(ara/ara)

Hide Ads