Harga Telur Sumbang Inflasi Paling Tinggi di Juli 2018

Harga Telur Sumbang Inflasi Paling Tinggi di Juli 2018

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 01 Agu 2018 11:32 WIB
Foto: Suhariyanto (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Sepanjang bulan Juli 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,28%. Angka tersebut tergolong rendah.

Namun bila dicermati, ada hal menarik. Kenaikan harga telur yang sempat menyentuh Rp 30.000/kg, dipandang BPS sebagai penyumbang inflasi terbesar bulan Juli.

"Bahan makanan ini inflasinya 0,86%, ini andilnya 0,18%. Ada komoditas yang sumbang, pertama andil terbesar inflasi disumbang oleh telur ayam ras selama sebulan terakhir memberikan andil inflasi 0,08%," kata Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (1/8/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Tak tanggung-tanggung, kenaikan harga telur bahkan terasa di 72 kota.

"Kenaikan harga telor ayam ras ini terjadi di 72 kota IHK dan beberapa kota seperti Banjarmasin bisa 21%," tambah dia.



Selain harga telur, inflasi bulan Juli 2018 juga disumbang dari kenaikan harga daging ayam.

"Kedua, daging ayam ras di mana andil inflasi daging ayam ras ini 0,07%. Sesudah itu disusul oleh beberapa komoditas bumbu dan sayur cabai rawit 0,03%, kacang panjang 0,02% ada jenis sayuran yang naik dan sumbang 0,01% misal sayuran bayam tomat jeruk," tandasnya.



Tonton juga video: 'Jaga Kestabilan Harga Telur, Mentan Sebar 100 Ton Telur Murah'

[Gambas:Video 20detik]


Harga Telur Sumbang Inflasi Paling Tinggi di Juli 2018
(dna/dna)

Hide Ads