Saat ini, kata dia, terjadi aliran modal ke luar secara besar-besaran. Lalu, cadangan devisa (cadev) tergerus cukup besar untuk menjaga rupiah di bawah Rp 15.000.
"Menteri-menteri ekonomi Pak Jokowi sibuk membantah, ekonomi Indonesia sehat, tidak ada masalah, aliran modal keluar sudah sangat besar," ungkapnya dalam acara Ancaman Krisis Ekonomi di Jakarta, Rabu (1/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rizal Ramli: Ekonomi RI Setengah Lampu Merah |
Lalu, dia mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok. Menurutnya, para fund manager enggan membeli surat utang korporasi Indonesia.
Melihat kondisi itu, Rizal Ramli menyatakan, ekonomi Indonesia dalam kondisi sakit.
"Rizal ramli berkali-kali mengatakan dalam bahasa sederhana badan ekonomi Indonesia sedang sakit. Antibody kita lemah," ujarnya.
Dia juga menuturkan, neraca perdagangan negatif. Tidak hanya itu, transaksi berjalan juga negatif.
"Transaksi berjalan kuartal 1 negatif US$ 5,5 miliar, Geburnur BI Perry dia berani berkata jujur untuk tahun 2018 transaksi berjalan kita akan defisit minus US$ 25 miliar. Kalau gini apa rupiah nggak anjlok?" sambungnya.
Selain itu, dia menuturkan, keseimbangan primer (primary balance) minus. Primary balance yakni realisasi pendapatan negara dikurangi belanja di luar utang.
"Primary balance APBN negatif US$ 6,2 miliar untuk tahun 2018 artinya apa, kita harus minjam untuk hanya membayar bunga, istilah saya, kita gali lobang untuk tutup jurang," tutupnya.
Saksikan juga video 'Ini yang Buat Jokowi Yakin Ekonomi RI Bakal Jauh Lebih Baik':