Cara Pertamina EP Jatibarang Field Tingkatkan Produksi

Cara Pertamina EP Jatibarang Field Tingkatkan Produksi

Prima Fauzi - detikFinance
Kamis, 02 Agu 2018 21:59 WIB
Foto: Dok. Pertamina
Indramayu - PT Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina EP di lapangan Jatibarang Field, berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas nasional melalui program optimalisasi dan beberapa srategi. Optimlisasi ini dilakukan agar target tambahan produksi di bulan Desember 2018 menembus angka 5,893 BOPD (barel oil per day).

"Jatibarang Field merupakan lapangan yang telah ada sejak tahun 1972, Pertamina EP Jatibarang Field saat ini mengelola 50 struktur di onshore dan 1 struktur di off shore dengan total sumur penghasil minyak dan gas sebanyak 170 sumur," ungkap Public Relation Manager PT Pertamina EP, Hermansyah Y Nasroen, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/8/2018).

Lebih lanjut, pada 2018 pihaknya menerapakan strategi dan upaya optimalisasi produksi yang meliputi program sumur eksisting berupa stimulasi, reaktivasi, konversi lifting, reparasi (well intervention) dan work over selain program pengeboran satu sumur. Pihaknya juga merencanakan pengeboran dua Sumur berikutnya pada semester II 2018 di struktur Cemara (CMS) dan Akasia Bagus (ABG).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari program reaktivasi, Pertamina EP Jatibarang diketahui memberikan kontribusi terhadap optimasi produksi di anjungan lepas pantai XMA. 2 Sumur di anjungan tersebut, XMA-8 dan XMA-9, berhasil dilakukan reaktivasi dengan pemasangan artificial lift ESP. Hingga semester I 2018, kumulatif produksi dari 2 sumur tersebut mencapai 20,709 bbls.


Dengan optimasi lifting, beberapa upaya untuk mengoptimalkan potensi produksi eksisting juga dilakukan dengan konversi artificial lift. Beberapa keberhasilan konversi lifting dari Gas lift ke ESP diantaranya sumur CMT-15 dan sumur JTB-172. Selain itu konversi lifting yang juga dilakukan dari Gas Lift ke HPU pada JTB-161 dikatakan memberikan hasil gain yang signifikan. Hasil itu menjadi referensi untuk konversi sumur gas lift lainnya.

"Pertamina juga melakukan program stimulasi pada sumur-sumur yang mengalami permasalahan scalling (endapan) dan kenaikan kadar air. Hal itu dilakukan pada Struktur Akasia Besar dan Jatibarang. Untuk sumur ABG-03 mendapatkan tambahan produksi sekitar 700 BOPD," jelas Hermansyah.

Sedangkan dari sisi reparasi dan work over baik minyak maupun gas, disebut memberikan hasil yang positif. Sumur gas di Struktur Randegan dan Tugu Barat (RDG-48, RDG-50, TGB-19) menghasilkan tambahan rata-rata 1 MMSCFD. Untuk sumur minyak hasil work over yang cukup memberikan hasil signifikan yaitu di struktur Akasia Bagus (ABG-2 dan ABG-3) serta struktur Jatibesar (JBS-01). Saat ini kontribusi produksi dari ketiga sumur tersebut rata-rata 537 BOPD secara sembur alam.

Lebih lanjut dijelaskan Hermansyah, saat ini rata-rata produksi harian EP Jatibarang adalah 5184 BOPD dan 42.05 MMSCFD. Agar mencapai target di semester 2 tahun 2018 untuk menambah produksi migas di Jatibarang Field di antaranya pengeboran 2 sumur di struktur Cemara (CMS-XXI) dengan estimasi tajak di bulan Juli 2018 yang ditargetkan Qoi 150 BOPD. Kedua sumur ABG-A2 dengan rencana tajak di bulan Oktober 2018 yang diestimasikan Qoi 137 BOPD.


Kemudian, program stimulasi dan fracturing yang di antaranya kelanjutan dari keberhasilan Stimulasi Bio surfactant. Di semester-2 akan dilakukan kembali dengan target di lapisan F dan Vulkanik struktur Jatibarang, fracturing di Cemara dan Jatibarang.

"Reaktivasi dan reparasi sumur juga dilakukan khususnya di struktur X ray. Hal ini melanjutkan keberhasilan 2 sumur di anjungan XMA. Untuk diketahui, pada semester-2 2018 3 Sumur akan dilakukan reaktivasi menggunakan artificial lift ESP dan 2 sumur lainnya akan diproduksikan dengan metode in situ gas lift dari satu sumur gas di struktur XMA," pungkas Hermansyah. (idr/idr)

Hide Ads