Pada kegiatan ini, Menteri Amran menyumbangkan 1 tahun gaji dan terkumpul bantuan dana mencapai Rp 10 miliar. Dana tersebut digalang dari jajaran staf Kementan, BUMN BUMD dan pelaku usaha, di antaranya Badan Urusan Logistik (Bulog), perusahaan makanan dan minuman, asosiasi-asosiasi petani dan peternak, para asosiasi usaha, swasta, eksportir, importir, pabrik gula, perusahaan perkebunan, perusahaan kendaraan bermotor, hingga perusahaan asuransi. Untuk Kementerian sendiri memberikan bantuan sebesar Rp 2 miliar lebih.
"Saya sumbangkan gaji 1 tahun untuk korban gempa. Ini ikhlas saya berikan karena terinspirasi dari kejadian tahun 2000an, rumah kami terbakar ludes, rata dengan tanah, kami tinggal dibawah pohon, sehingga bantuan sekecil apapun sangat berarti bagi korban," ucap Amran dalam keterangan tertulis, Senin (6/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim kementan sekarang sudah turun ke Lombok untuk mendata korban penerima bantuan dan kerusakan pertanian sehingga disusun segera langkah-langkah penanganannya. Untuk kerusakan pada tanaman bawang putih segera kami data dan segera diberi bantuan," kata Amran.
Tak sampai di situ, lanjut Amran, Kementan terus berupaya menambah bantuan dengan telah dibukanya nomor rekening bantuan peduli gempa. Bahkan keluarga besar pertanian di seluruh Indonesia agar membentuk tim peduli.
Kantor Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang ada di tiap provinsi di Indonesia agar menjadi posko bantuan guna mengkoordinir dan menyerahkan bantuan dari para petani-peternak. Kantor BPTP di Lombok menjadi posko besar Kementan sebagai pusat koordinasi pengumpulan dan penyerahan bantuan kemanusiaan.
"Kementan hanya mengkoordinir pengumpulan dan penyerahan bantuan. Untuk distribusi selanjutnya kami percayakan pada teman-teman yang bertugas di sana, termasuk dibantu para Banser" tutur Amran.
"Ini adalah ujian bagi saudara kita di NTB, ujian bagi kita juga penduduk Indonesia, ujian bagi rasa persatuan kita utk berbagi dengan sesama. Ini adalah ladang amal, masing-masing dari kita harus memberi contoh," ajak Amran.
Kemudian, Amran pun meminta seluruh petani-peternak di seluruh Indonesia, untuk turut bergerak menunjukkan kepedulian terhadap para korban gempa. Terdapat 100 juta lebih keluarga pertanian di Indonesia.
"Kami ajak untuk kita sama-sama memberi sumbangan bantuan apapun bentuknya. 1 ekor ayam, 1 butir kelapa, 1 butir telur akan sangat berarti bagi keluarga saudara kita di sana," ujarnya.
Menurut informasi dari lokasi gempa, sebagian warga korban gempa masih bertahan di sekitar rumahnya, karena menjaga harta benda dan hewan ternak. Untuk itu Amran juga menginstruksikan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk mengirim tim khusus 100 orang.
"Tim khusus ini akan berangkat hari ini juga, untuk membantu warga korban gempa mengurus ternak sapi dan lain sebagainya. Tim ini akan membawa perlengkapan termasuk penyiapan pakan, vaksin, untuk menjaga ternak warga tetap selamat dan sehat," tegas Amran.
Akan hal ini, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Winarno Tohir menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang super cepat Mentan Amran. Passlnya dalam 3 jam menggalang donasi musibah gempa, secara spontanitas langsung luber peserta untuk menyumbang secara sukarela.
"Kami ikuti jejak brilian Pak Amran ini dengan menggerakkan seluruh KTNA dan 500 ribu kelompoktani untuk peduli musibah gempa ini. Ini wujud kepedulian sesama petani dan umat se Indonesia," ujarnya (idr/hns)