Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Abdul Hadi Faishal menyebut, pasca bencana tersebut okupansi hotel turun hingga 70% per hari Senin.
"Justru karena isu tsunami yang eksodus ada 70% dan yang cekin 20% karena kan kita biasanya sebaliknya kalau nggak ada gempa dengan tingkat okupansi hotel kita ini tertinggi secara nasional," kata dia kepada detikFinance, Selasa (7/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gempa Guncang Industri dan Ekonomi Lombok |
Direktur Bisnis Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN Djoko R. Abumanan menjelaskan pihaknya saat ini tegah bergerak cepat menangani gangguan pasokan listrik ke pelanggan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan 7,0 SR yang terjadi di Lombok dan sekitarnya pada Minggu (5/8/2018).
Ia menjelaskan telah memperbaiki sebagian kawasan sehingga tinggal tersisa 25% listrik yang padam atau sekitar 26 MW.
"Siang ini sekitar 26 MW beban pelanggan PLN masih padam menunggu perbaikan jaringan listrik dan pembangkit yang terdampak. Sedangkan sistem kelistrikan Sumbawa dan Bima semua sudah pulih normal," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Senin (6/8) kemarin.