Okupansi Hotel di Lombok Turun 70% Pasca Gempa

Okupansi Hotel di Lombok Turun 70% Pasca Gempa

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Selasa, 07 Agu 2018 13:58 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Gempa berkekuatan 7 skala richter mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat, hari minggu lalu. Gempa tersebut menyebabkan sedikitnya 91 orang meninggal dan 209 mengalami luka-luka.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Abdul Hadi Faishal menyebut, pasca bencana tersebut okupansi hotel turun hingga 70% per hari Senin.

"Justru karena isu tsunami yang eksodus ada 70% dan yang cekin 20% karena kan kita biasanya sebaliknya kalau nggak ada gempa dengan tingkat okupansi hotel kita ini tertinggi secara nasional," kata dia kepada detikFinance, Selasa (7/8/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya dilaporkan sekitar 25% sistem listrik di Lombok masih padam di kawasan Lombok. Kondisi ini sudah jauh lebih baik karena dari total beban pelanggan PLN terlayani 99 MW, hingga senin malam masih tersisa 50 MW atau sekitar 50% masih padam.



Direktur Bisnis Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN Djoko R. Abumanan menjelaskan pihaknya saat ini tegah bergerak cepat menangani gangguan pasokan listrik ke pelanggan akibat guncangan gempa bumi berkekuatan 7,0 SR yang terjadi di Lombok dan sekitarnya pada Minggu (5/8/2018).

Ia menjelaskan telah memperbaiki sebagian kawasan sehingga tinggal tersisa 25% listrik yang padam atau sekitar 26 MW.

"Siang ini sekitar 26 MW beban pelanggan PLN masih padam menunggu perbaikan jaringan listrik dan pembangkit yang terdampak. Sedangkan sistem kelistrikan Sumbawa dan Bima semua sudah pulih normal," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Senin (6/8) kemarin.

(dna/dna)

Hide Ads