detikFinance penasaran, apakah tanpa patokan harga, warung tersebut bisa untung?
Warung ini adalah milik Eko Wicaksono, yang juga didukung oleh rekan-rekannya, yang bisa dibilang usaha bersama. Dia mengatakan karena warung ini baru buka satu minggu, pemasukan masih minus, alias masih rugi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menerangkan, Soto Goceng memang digagas tanpa memikirkan keuntungan alias tidak mengacu pada profit oriented.
"Begini, pertama kali kami meng-create ini, bahkan kami nggak memikirkan untung, nggak ada, kita belum ada profit oriented, kita sharing oriented. Satu, hanya melihat market bahwa kita ini bisa memberikan untuk orang orang yang memerlukan," ujarnya.
"Siapapun itu, apapun kerjanya, apapun golongannya, agamanya kita nggak lihat, kalau mau monggo mampir makan," sambung Eko.
Namun, meski saat ini belum dapat untung, dia menyampaikan bahwa ke depan dipastikan akan untung.
"Rugi nggak apa, karena terus terang saja ini adalah warung bersama, bukan profit oriented awalnya, tapi nantinya arahnya ke sana juga," paparnya.
Perkiraan dia, setelah dua minggu berjalan, penghasilan warung Soto Goceng sudah bisa menutup biaya operasi sehari-hari.
"Hope-nya (harapan) saya sih setelah melihat pergerakan ini, pergerakan pertumbuhan ini saya rasa dua minggu sudah bisa operate sendiri, sudah bisa running otomatis, artinya bisa bergulir dari dana yang masuk dan saya rasa itu cukup sekali," tambahnya.
Saksikan juga video '8 Kali Gagal PNS, Maryati Berbisnis Kendang Omzet Rp 1 Miliar/ minggu':
(ara/ara)