Ma'ruf mengatakan Indonesia tidak boleh tergantung pada impor pangan. Contohnya impor beras, jagung, gula, dan lain-lain.
Alasannya, kata Ma'ruf, Indonesia masih memiliki sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) yang cukup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Benarkan produk-produk tersebut masih impor? Mengutip data Kementerian Pertanian Indonesia masih melakukan impor gabah hingga beras senilai US$ 420,857.281 atau setara dengan 896.140.851 kg tercatat Januari hingga Juni 2018.
Kemudian, untuk komoditas jagung manis dari Januari hingga Juni 2018 terdapat impor sebanyak 1,947,978 kg. Jagung tersebut berupa jagung manis beku dan jagung manis yang diolah dengan cuka atau asam.
"Total impor jagung manis Januari-Juni 2018 1,947,978 kg dengan nilai US$ 2,759,384," tulis data tersebut seperti dikutip detikFinance, Jumat (10/8/2018).
Terakhir, Indonesia masih membuka keran impor gula tebu sebanyak 2.381.158.118 kg atau setara dengan US$ 859.818.268 dari Januari hingga Juni 2018.
Saksikan juga video 'Alasan Jokowi Gandeng Ma'ruf Amin: Nasionalis-Religius':
(hns/hns)