PR Tol Laut: Tak Banyak Angkut Barang dari Indonesia Timur

PR Tol Laut: Tak Banyak Angkut Barang dari Indonesia Timur

Muhammad Idris - detikFinance
Senin, 13 Agu 2018 16:03 WIB
Foto: Muhammad Idris
Ambon - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menyebut kalau program Tol Laut masih menyisakan beberapa pekerjaan rumah. Salah satunya, yakni kapal yang belum banyak muatan yang bisa diangkut dari Timur Indonesia.

"Tol Laut ini program baik sekali dan bisa hilangkan disparitas harga. Bisa turunkan harga di daerah-daerah. Satu PR kita, angkutan baliknya masih belum maksimal," ungkap Budi ditemui di Kota Ambon, Maluku, Senin (13/8/2018).


Dia mencontohkan, kapal Tol Laut yang berlayar dari Surabaya bisa membawa muatan penuh. Sebaliknya, saat lepas jangkar dari Maluku, tak banyak muatan yang bisa diangkut balik ke Surabaya atau Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karenanya minta tolong Pak Gubernur (Maluku), Pak Rektor (Universitas Pattimura) bersama-sama. Kami rapat bahwa kami sepakat bawa kopra dan ikan dari Maluku. Dengan itu satu, bisa berikan produktivitas lebih baik dan (kedua) lapangan kerja bertambah," ujar Budi.

Diungkapkan mantan Dirut Angkasa Pura II itu, perjalanan kapal dari Timur ke Barat ditargetkan setidaknya bisa memuat 60% dari total volume muatan kapal. Sementara saat ini, secara rata-rata, hanya bisa terisi sekitar 30%.

"Saya mau mulai dari yang paling simpel. Kita dapat info di satu tempat jadi pusat perikanan. Kita targetkan katakanlah 2 minggu 40 ton (ikan bisa dikirim ke Jawa). Kita siapkan kontainer di sana dan kita subsidi, kalau jalan terus bagus. Kalau misalnya perlu harus angkutan pesawat, kita tak keberatan berikan subsidi misalnya dari Palau," jelasnya.

Merespon soal muatan kapal Tol Laut yang hanya dimanfaatkan segelintir orang, pihaknya akan melakukan pengetatan pengawasan pada barang yang diangkut menggunakan kapal Tol Laut.

"Barang yang dibawa dari Surabaya harus teregister sampai ke mana dan ke siapa. Kalau dikelola orang yang sama, berarti ada monopoli yang membuat harga susah turun. Ya itu saya juga lakukan penertiban, justru dengan digunakan satu mekanisme digital," ucap Budi.


Lanjut dia, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Maluku, khususnya di sektor maritim, Kemenhub juga membantu pendirian Program Studi (Prodi) Teknik Kelautan di Universitas Pattimura.

"Dengan komunikasi ini membawa berkah buat prodi yang sudah digagas tahun lalu, sudah komunikasi ke Kemenristek Dikti kita mau buat tahun ini prodi Teknik Kelautan di Unpati. Harapannya tahun ini bisa sudah terima 20 orang dan akan dikembangkan terus. Saya apresiasi Unpati sangat responsif," pungkas Budi.


Simak juga video ' Filosofi dan Cita-cita Jokowi Bangun Tol Laut ':

[Gambas:Video 20detik]

(idr/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads