Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali mengatakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi rupiah adalah anjloknya mata uang Turki, lira.
"Jadi lebih karena faktor eksternal. Turki sedang mengalami krisis ekonomi," terangnya kepada detikFinance, Jakarta, Senin (13/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Frederik menerangkan, gejolak ekonomi yang terjadi di Turki membuat para perusahaan pengelola investasi dunia memilih untuk menarik dananya dari negara berkembang, termasuk Indonesia.
"Beberapa fund asing yang khusus invest di emerging economy melakukan panic selling dan tentunya Indonesia sebagai negara yang dalam kategori emerging market juga mengalami hal yang sama," tambahnya.
Di pasar modal, sepanjang hari ini investor asing telah menarik dana sebesar Rp 646 miliar di seluruh pasar. Aksi jual investor asing di pasar reguler mencapai Rp 836 miliar, namun di pasar negosiasi dan tunai investor asing melakukan pembelian sebesar Rp 189 miliar.
Kondisi tersebut membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini merosot 3,55% ke posisi 5.861.
Baca juga: Rupiah Loyo, IHSG Anjlok ke 5.877 |
Saksikan juga video ' Washington-Ankara Memburuk, Pengaruhi Rupiah terhadap Dolar ':
(das/fdl)