Sementara itu realisasi investasi semester I-2018 mencapai Rp 361,6 triliun. Menurut catatan BKPM terlihat perlambatan pertumbuhan realisasi investasi menjadi 3,1% (triwulan II tahun 2018 dibanding triwulan II tahun 2017), dari sebelumnya 11,8% (triwulan I tahun 2018 dibanding triwulan I tahun 2017) dan 12,7% (triwulan II tahun 2017 dibanding triwulan II tahun 2016).
"Di samping klop dengan data BPS, angka kami juga klop dengan data BI yang menunjukkan bahwa semester 1 terjadi penurunan cukup drastis pada net capital inflow," ujar Kepala BKPM Thomas Lembong di Gedung BKPM, Jakarta, Selasa (14/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Lembong ada beberapa penyebab mengapa data realisasi investasi di triwulan II-2018 menurun. Salah satunya lantaran ada realisasi investasi di triwulan I-2018 yang cukup besar di sektor e-commerce dan digital ekonomi.
"Realisasi investasi ada di bidang e-commerce dan digital yang sangat mengangkat realisasi investasi di triwulan I. Untuk privasi itu saya tidak bisa sebut namanya. Jadi sehingga triwulan II sulit menandingi," tuturnya.
BKPM mencatat realisasi penanaman modal di triwulan II-2018 (April-Juni) sebesar Rp 176,3 triliun. Angka itu turun dibanding realisasi investasi triwulan I-2018 (Januari-Maret) sebesar Rp 185,3 triliun.
Untungnya realisasi investasi di sektor penanaman modal dalam negeri (PMDN) di triwulan II-2018 naik 32,1% dari Rp 61 triliun di triwulan I-2018 menjadi Rp 80,6 triliun. Kenaikan itu bisa menutupi turunnya realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar 12,9% dari Rp 109,9 triliun menjadi Rp 95,7 triliun.
Selain itu menurutnya pelemahan rupiah juga menjadi momok bagi investor asing menunda realisasi investasinya. Dolar AS saat ini saja sudah menembus Rp 14.600.
"Pasti ada dampak gejolak rupiah yang terjadi di triwulan II. Tapi saya tekanan mereka ini menunda realisasi proyeknya bukan membatalkan. Mereka menunggu sampai rupiah mencapai ekuilibrium yang baru," ujarnya.
Sedangkan realisasi investasi di sepanjang semester I-2018 sebesar Rp 361,6 triliun. Angka itu mencapai 47,3% dari target realisasi penanaman modal tahun ini yang ditargetkan sebesar Rp 765 triliun.
Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis mengatakan, realisasi investasi di semester I-2018 sebenarnya tumbuh 7,4% dibanding realisasi investasi di semester I-2017 sebesar Rp 336,7 triliun. Namun pertumbuhannya mengalami perlambatan.
"Jadi terjadi perlambatan, semester I-2017 itu tumbuh 12,9%," tuturnya.
Saksikan juga video ' Gubernur dan BKPM Permudah Izin e-Commerce ':
(das/hns)